Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Malam Bersembunyi di Hutan, Pemuda yang Bunuh Temannya Tidak Makan, Hanya Minum Air Sungai

Kompas.com - 24/09/2021, 17:21 WIB
Asip Agus Hasani,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

BLITAR, KOMPAS.com - MZA (23), pemuda yang membunuh temannya usai meminum minuman keras bersama akhirnya ditangkap anggota Polres Blitar.

MZA ditangkap di hutan setelah diburu polisi sekitar dua hari tiga malam.

Saat ditangkap, MZA hanya memakai celana pendek dan kaos oblong. Ia pun bertahan di hutan itu tanpa makan selama dua hari tiga malam.

Kasat Reskrim AKP Ardyan Yudho Setyantono mengatakan, MZA langsung kabur ke hutan setelah membunuh temannya, AM (31).

"Ketika kami tangkap di sebuah gubuk di dalam hutan tadi malam, pelaku kedinginan dan kelaparan," ujar Yudho yang memimpin anggotanya melakukan pengejaran terhadap MZA, Jumat (24/9/2021) sore.

MZA ditangkap saat tertidur di sebuah gubuk di dalam hutan wilayah Desa Pinggirsari, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang, Kamis (23/9/2021) malam.

Baca juga: Kota Blitar PPKM Level 3 di Instruksi Mendagri, Wali Kota: Sesuai Rilis Bu Gubernur, Kita di Level 2

Yudho membenarkan, MZA awalnya kabur menggunakan sepeda motor. Namun, sepeda motor itu ditinggalkan di pinggir hutan.

MZA memilih bersembunyi di sebuah gubuk di hutan setelah berpapasan dengan polisi yang mengejarnya pada Rabu (22/9/2021) pagi.

Mengaku tidak makan

Selama bersembunyi di hutan, MZA tidak makan. Ia hanya meminum air dari sungai.

"Ada sungai di hutan di sekitar lokasi penangkapan. Airnya memang jernih. Seandainya tidak ketemu air minum, dia tidak akan bisa bertahan selama itu," ujarnya.

Yudho menyebut, gubuk yang jadi tempat persembunyian MZA itu berada tidak jauh dari lahan pertanian warga. Terdapat tanaman jagung dan singkong di sana.

Namun, MZA mengaku tidak berani keluar hutan dan mengambil tanaman warga karena takut ketahuan.

"Kami juga sempat menanyakan ke warga apakah ada jagung dan singkong di kebun yang hilang, katanya tidak ada," tutur Yudho.

 

Yudho mengaku heran dengan kemampuan MZA bertahan di hutan tanpa makan selama dua hari tiga malam.

Ditambah lagi, ujarnya, MZA hanya memakai celana pendek dan kaos oblong di tengah udara yang sangat dingin di wilayah lereng Gunung Kawi itu.

Sebelumnya, MZA nekat membunuh temannya, AM, setelah meminum minuman beralkohol bersama di Desa Soso, Kecamatan Gandusari, Selasa malam.

Awalnya, MZA, AM, Fery, dan Anja, asyik minum minuman beralkohol bersama. Namun, AM dan Fery lalu pamit membeli rokok.

Baca juga: Sembunyi di Hutan dan Kelaparan, Pemuda yang Bunuh Teman Usai Minum Miras di Blitar Akhirnya Ditangkap

MZA dan Anja lalu mencari kedua kawannya itu karena tak kunjung kembali ke lokasi. Mereka lalu menemukan AM dan Fery tak jauh dari lokasi.

MZA lalu mengajak kedua temannya itu melanjutkan minum miras. Namun, AM menolak ajakan itu. MZA dan AM pun sempat cekcok.

Namun, empat sekawan itu akhirnya membubarkan diri. MZA diantar pulang oleh Anja. Di perjalanan, MZA melihat AM sedang jalan ke rumah.

MZA menghampiri dan menggorok leher AM dari belakang. AM sempat berlari mencari pertolongan sebelum terjatuh di pinggir jalan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Regional
Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com