Menurut Kholis, Sukinem merupakan pernah menjadi transmigran. Sukinem kembali ke Kediri pada 2005.
Di Kediri, Sukinem tinggal bersama salah satu cucunya yang bernama Jumari.
"Anaknya satu tapi kini sudah meninggal. Cucunya ada enam dan cicitnya ada empat," pungkas Kholis yang merupakan cicit Sukinem ini.
Vaksinasi yang diikuti Sukinem merupakan salah satu upaya Pemkab Kediri mempercepat pencapaian kelompok dan penurunan level PPKM.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri Ahmad Chotib memaparkan, capaian vaksinasi di wilayahnya.
Baca juga: Bupati Kediri Pamer Sekaligus Sambat soal Kondisi Pariwisata ke Menteri Sandiaga Uno
"Untuk turun ke level 2, vaksinasi lansia harus minimal 40 persen, kita baru capai 38,16 persen, dan semua kategori minimal 50 persen, kita baru capai 40,88 persen," ujarnya dalam pesan singkat.
Apresiasi dari Bupati
Semangat Sukinem dalam mengikuti vaksinasi itu mendapat apresiasi dari Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana.
Bahkan Mas Bup, sapaan akrab Bupati Kediri, bersama rombongannya sempat memantau vaksinasi yang berlangsung di Desa Turus tersebut, termasuk di rumah Sukinem.
"Semangatnya untuk ikut vaksin perlu diacungi jempol. Monggo yang belum vaksin jangan bosan mencari informasi vaksin ke perangkat desa dan puskesmas terdekat," ucap Bupati Dhito dalam akun Instagram @Mas Bup, dikutip Kamis (23/9/2021).
Kegiatan vaksinasi itu merupakan kerja sama Pemkab Kediri dan Badan Intelijen Negara Provinsi Jawa Timur. Kabupaten Kediri mendapat jatah 12.000 dosis vaksin Covid-19.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.