Cerita 3 Putri Kembar Ikuti Vaksinasi Covid-19 di Sorong, Usai Disuntik Diizinkan Berfoto di KRI Soeharso

SORONG, KOMPAS.com - Tiga putri kembar berusia 12 tahun Felisitas Ulahayanan, Fransisca Ulahayanan, dan Agnes Ulahayanan, antusias mengikuti vaksinasi Covid-19 yang digelar TNI Angkatan Laut (AL) di Pelabuhan Sorong Rabu (22/9/2021.

Ketiga putri kembar kelahiran 2009 ini tercatat sebagai siswa kelas satu di SMP Negeri 1 Kota Sorong.

Orangtua anak kembar itu, Helena Kawab mengatakan, anaknya tersebut merupakan kembar empat. Namun, satu anak lainnya tidak ikut vaksinasi karena sedang sakit.

Ia mengaku mendapat informasi perihal vaksinasi di pelabuhan dari pihak sekolah. Saat vaksinasi digelar di sekolah, anaknya berhalangan untuk ikut.

"Sekolah ada kasih berita, yang mau ikut vaksin ada di angkatan laut, lagi dilaksanakan di Pelabuhan Sorong, kemudian saya membawa anak saya ke sini," ujar helena di Pelabuhan Sorong, Rabu (22/9/2021) siang.

Ketiga putri kembar yang ikut vaksinasi itu sebelumnya mengikuti screening kesehatan.

Hasilnya, ketiga anak tersebut dinyatakan sehat dan diizinkan menerima vaksin Covid-19 merek Sinovac dosis pertama.

KOMPAS.com/MAICHEL Suasana vaksinasi Covid-19 di Pelabuhan Sorong, Rabu (22/9/2021).

Helena menjelaskan, tak ada persiapan khusus saat mengantar ketiga anaknya ke tempat penyelenggaraan vaksinasi. Ia hanya memastikan anaknya istirahat dan makan secukupnya.

"Dari awal ketiga anak saya tidak merasa takut mau divaksin, malah mereka yang minta untuk antarkan ke tempat vaksin, malahan kita mencari tempat layanan vaksin di sorong," katanya.

KOMPAS.com/MAICHEL KRI Soeharso saat bersandar di Pelabuhan Sorong, Rabu (22/9/2021).

Setelah mendapat suntikan vaksin Covid-19, ketiga putri kembar itu mendapat kesempatan berjalan-jalan di atas KRI dr Soeharso (990) yang bersandar di Pelabuhan Sorong.

Sementara itu, Kepala Dinas Penerangan Koarmada III Kolonel Laut Abdul Kadir mengatakan, warga yang telah mengikuti vaksinasi diberi kesempatan menaiki KRI Soeharso.

Untuk menghindari kerumunan, warga yang hendak menaiki kapal tersebut dibatasi sebanyak 20 orang dalam satu kesempatan.

"Warga yang diberikan kesepatan naik ke kapal hanya berfoto-foto di dek helikopter sama anjungan kapal," ujar Abdul Kadir.