Namun hasilnya tidak maksimal sehingga D tetap menderita kelainan hasrat seksual.
"D melakukan pemenuhan hasrat dengan mukena dan tidak mampu menahan fetisnya tersebut. Secara spesifik D menyukai mukena yang berasal dari kain satin," jelasnya.
Saat ini D akan melakukan terapi psikologis untuk menyembuhkan kelainannya itu.
"Saudara D memerlukan terapi dan intervensi psikologis secara mendalam. Membutuhkan waktu yang kontinu dan panjang," kata Sayekti.
Baca juga: Ahli ITE dan Bahasa Dilibatkan Usut Kasus Belasan Model Diduga Jadi Korban Fetish
Terlapor Minta Maaf
D yang juga hadir dalam konferensi pers itu meminta maaf atas perbuatannya.
"Saya tidak ada maksud apapun dan saya minta maaf secara pribadi kepada para model yang fotonya saya posting di akun selfie mukena," katanya.
Diketahui, sejumlah model mukena di Malang mengungkap adanya dugaan fetish terhadap mukena.
Pemilik toko online berinisial D diduga telah menyalahgunakan foto para model tersebut dengan mengunggahnya di akun twitter yang diduga fetish.
Baca juga: Model Korban Dugaan Kasus Fetish di Malang Lapor ke Polisi
Kasus itu bermula saat para model tersebut menjalani sesi foto untuk promosi produk mukena toko online GM. Belakangan diketahui bahwa toko online itu milik D.
Namun, hasil foto sesi itu tidak pernah diunggah di feed Instagram toko online itu.
Sampai akhirnya, foto para model itu ditemukan dalam unggahan akun twitter pecinta_mukena dengan user name Selfie Mukena. Akun itu ternyata milik D.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.