Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dapat Bonus dari Capaiannya di Paralimpiade Tokyo, Leani Ratri Berencana Bangun GOR di Solo

Kompas.com - 19/09/2021, 21:08 WIB
Idon Tanjung,
I Kadek Wira Aditya

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Leani Ratri Oktila mendapatkan bonus yang sangat besar, baik dari Presiden Jokowi maupun Gubernur Riau Syamsuar.

Adapun total bonus uang yang diterima atlet peraih dua medali emas dan satu medali perak di Paralimpiade Tokyo ini yakni sebesar Rp 14,5 miliar.

Dengan bonus itu, Leani bakal membangun gedung olahraga (GOR) badminton sesuai dengan keinginannya sejak dulu.

Baca juga: Raih 2 Emas dan 1 Perak di Paralimpiade Tokyo, Leani Ratri Terima Rp 1 Miliar dari Gubernur Riau

Namun, GOR ini bukan dibangun di tempat kelahirannya di Desa Siabu, Kecamatan Salo, Kabupaten Kampar, Riau.

Leani mengungkapkan, bahwa keinginan dirinya mendirikan GOR memang sudah ada sejak lama.

"Saya memang ingin mendirikan GOR yang bisa buat atlet para (parabadminton) dan juga terkhusus buat atlet kursi roda," ucap Leani kepada wartawan saat konferensi pers di Gedung Daerah Riau, Pekanbaru, usai disambut kepulangannya, Minggu (19/9/2021).

Baca juga: Kisah Leani Ratri Oktila, Latihan Badminton Hanya Diterangi Lampu Petromak, Kini Jadi Atlet Segudang Prestasi

Menurutnya, selama ini ia melihat tak hanya di Riau, bahkan di seluruh Indonesia kesulitan memiliki akses tempat latihan bagi atlet disabilitas.

"Dan saya memang ingin mendirikan GOR di Solo, Jawa Tengah. Kenapa di Solo, karena saya pelatnas selalu di sana. Di Solo itu saya lihat di sana itu kesulitan tempat latihan," sebut Leani.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dapat Penghargaan dari Serikat Pekerja/Buruh Sumut, Ini Upaya Pj Gubernur Sumut Sejahterakan Buruh

Dapat Penghargaan dari Serikat Pekerja/Buruh Sumut, Ini Upaya Pj Gubernur Sumut Sejahterakan Buruh

Regional
Cerita Luqman Nabung Sejak 2012 dari Hasil Jualan Bakso Bakar, Akhirnya Berangkat Haji Tahun Ini

Cerita Luqman Nabung Sejak 2012 dari Hasil Jualan Bakso Bakar, Akhirnya Berangkat Haji Tahun Ini

Regional
Diduga Malpraktik hingga Pasien Tewas, Lurah di Prabumulih Dinonaktifkan

Diduga Malpraktik hingga Pasien Tewas, Lurah di Prabumulih Dinonaktifkan

Regional
Pemkot Tangerang Raih WTP 17 Kali Berturut-turut, Pj Nurdin: Harus Koheren dengan Kualitas Pelayanan Publik

Pemkot Tangerang Raih WTP 17 Kali Berturut-turut, Pj Nurdin: Harus Koheren dengan Kualitas Pelayanan Publik

Regional
Rektor Laporkan Mahasiswa yang Kritik UKT, Unri Angkat Bicara

Rektor Laporkan Mahasiswa yang Kritik UKT, Unri Angkat Bicara

Regional
Ratusan Moge Mangkrak di Kantor Polisi, Disita dari Geng Motor dan Pengguna Knalpot Brong

Ratusan Moge Mangkrak di Kantor Polisi, Disita dari Geng Motor dan Pengguna Knalpot Brong

Regional
Ibu di Riau Coba Bunuh Anak Tirinya dengan Racun Tikus

Ibu di Riau Coba Bunuh Anak Tirinya dengan Racun Tikus

Regional
Rodjo Tater di Tegal: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Rodjo Tater di Tegal: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Regional
Datangi Gedung DPRD, Puluhan Tenaga Honorer Minta 4.222 Pegawai Diangkat Jadi ASN

Datangi Gedung DPRD, Puluhan Tenaga Honorer Minta 4.222 Pegawai Diangkat Jadi ASN

Regional
BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

Regional
Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Regional
2 Tersangka Pemalsuan Surat Tanah yang Libatkan Pj Walkot Tanjungpinang Ditahan

2 Tersangka Pemalsuan Surat Tanah yang Libatkan Pj Walkot Tanjungpinang Ditahan

Regional
2 Mobil Mewah Milik Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Bisnis BBM di Kalsel Disita

2 Mobil Mewah Milik Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Bisnis BBM di Kalsel Disita

Regional
Pengerjaan Jalan di Purworejo Dikeluhkan Warga, DPUPR Sebut Proses Lama karena Ini

Pengerjaan Jalan di Purworejo Dikeluhkan Warga, DPUPR Sebut Proses Lama karena Ini

Regional
Gubernur Kepri Minta Malaysia Lepas Nelayan Natuna yang Ditahan

Gubernur Kepri Minta Malaysia Lepas Nelayan Natuna yang Ditahan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com