KOMPAS.com - Ali Kalora, pimpinan Mujahidin Indonesia Timur (MIT), tewas dalam kontak senjata dengan Satuan Tugas (Satgas) Magado Raya di Desa Astina, Kecamatan Torue, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.
Kontak senjata terjadi sekitar pukul 18.15 Wita.
Ali merupakan pimpinan kelompok Poso yang selama ini sudah menjadi target Satgas Madago Raya, yang sebelumnya bernama Satgas Tinombala.
Berikut ini fakta-fakta tewasnya Ali Kalora:
1. Tewas bersama anak buah
Ali Kalora tewas bersama satu orang yang masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) teroris yakni Jaka Ramadhan alias Ikrima alias Rama.
Baca juga: 2 Teroris Poso Tewas dalam Kontak Senjata, Salah Satunya Diduga Ali Kalora
Keduanya terlibat baku tembak dengan personel Satgas Madago Raya.
Dengan tewasnya dua DPO teroris ini, kini tersisa empat buronan yang terus dikejar Satgas Madago Raya, yakni Askar alias Jaid alias Pak Guru, Nae alias Galuh alias Muklas, Suhardin alias Hasan Pranata, dan Ahmad Gazali alias Ahmad Panjang.
2. Jenazah Ali Kalora dibawa ke Palu
Waksatgas Humas Operasi Madago Raya AKBP Bronto Budiyono mengatakan, jenazah Ali Kalora sudah dibawa dan tiba di Palu pukul 04.00, Minggu (19/9/2021).
Proses evakuasi tidak mudah karena sempat terkendala medan yang sulit dan gelap.
"Sudah dievakuasi dan tiba jam 4 subuh di RS Bhayangkara," ujar Bronto, Minggu pagi, dikutip dari TribunPalu.
3. Tanggapan Mahfud MD
Melalui akun Twitternya, Menko Polhukam Mahfud MD juga mengabarkan tewasnya Ali Kalora.
Mahfud meminta agar masyarakat tetap tenang.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.