Selain itu, juga bisa dengan cara kuliah secara bergantian. Misalnya, siswa dengan nomor induk ganjil berkuliah pada minggu pertama, lalu mahasiswa dengan nomor induk genap pada minggu kedua.
“Itu pun dengan syarat kapasitas kelas yang dipakai hanya 50 persen saja dari kapasitas yang ada,” jelas dia.
Skenario lainnya, kata dia, metode kuliah hybrid, luring dan daring. Misalnya, satu mata kuliah hanya dihadiri 50 persen mahasiswa secara luring. Perkuliahan itu tetap bisa diikuti mahasiswa lainnya lewat daring.
Sehingga, peserta kuliah di kelas tersebut masih bisa berdiskusi dengan dosen dan teman-temannya di kelas luring.
Baca juga: Jember Masuk PPKM Level I, Pemkab Tunggu Aturan Kelonggaran dari Pusat
Selama ini, kata dia, Universitas Jember sudah memberlakukan kebijakan kuliah luring secara terbatas hanya bagi mahasiswa tingkat akhir.
Kuliah itu diperuntukkan bagi mahasiswa yang perlu mengakses fasilitas laboratorium atau konsultasi dengan dosen pembimbing,
Selain itu, juga bagi mahasiswa peserta pendidikan profesi seperti di Fakultas Kedokteran, Fakultas Kedokteran Gigi, Fakultas Farmasi, dan Fakultas Keperawatan.
“Mereka wajib mengikuti protokol kesehatan ketat semisal menyerahkan hasil swab antigen/PCR saat akan beraktivitas di kampus,” papar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.