Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Kasus Kematian Pelajar Usai Divaksin Terulang Kembali, Polres Ciamis Minta Warga Jujur Sebelum Vaksinasi

Kompas.com - 08/09/2021, 16:31 WIB
Irwan Nugraha,
I Kadek Wira Aditya

Tim Redaksi

CIAMIS, KOMPAS.com - Kepala Polres Ciamis AKBP Wahyu Broto, meminta semua kalangan masyarakat untuk jujur dengan riwayat penyakit dan kondisi tubuhnya saat proses pemeriksaan awal sebelum penyuntikkan vaksin.

Sehingga petugas tenaga medis yang bertugas akan mengetahui kondisi warga yang bisa divaksin atau tidaknya sebelum dilakukan penyuntikkan.

Seperti halnya kasus seorang pelajar meninggal usai divaksin sesuai anjuran sekolahnya diduga akibat adanya informasi riwayat penyakit yang tak tersampaikan.

Baca juga: Pelajar SMK Meninggal Usai Divaksin, Ternyata Sedang Dalam Pengobatan

"Di sana (saat pelaksanaan) SOP (Standard Operating Procedure) sudah kita laksanakan semua, dari pendaftaran, skrining, dan sebagainya. Saat skrining ada hal yang tidak tersampaikan. Saya tidak tahu itu berpengaruh atau tidak. Saya harap, saat skrining masyarakat menyampaikan dengan benar," jelas Wahyu kepada Kompas.com di kantornya, Rabu (8/9/2021).

Wahyu membenarkan, saat itu adanya permintaan dari pihak sekolah untuk melaksanakan vaksinasi massal yang bersumber dari kuota stok vaksin Polres Ciamis.

Baca juga: Prokes Ketat Saat PTM Terbatas, Tiga Sekolah di Sumedang Sediakan Tempat Isoman untuk Pelajar dan Guru

Saat itu dilakukan vaksinasi terpusat di SMAN 1 Sindangkasih yang dihadiri oleh beberapa pelajar di berbagai sekolah terdekatnya.

Termasuk pelajar yang meninggal dunia berasal dari SMK Galuh Rahayu, dengan mendatangi langsung vaksinasi massal di sekolah negeri tersebut.

Kemungkinan ada hal yang tak tersampaikan dengan informasi riwayat penyakit korban saat pelaksanaan penyuntikkan, namun hal itu pun perlu dibuktikan secara ilmiah dengan hasil penelitian yang saat ini masih dilakukan Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis.

"Saat pelaksanaanya pun, stok vaksin Polres Ciamis disimpan di Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis. Termasuk tenaga medisnya pun dari Dinkes. Kami harap, jangan melakukan vaksin karena takut tak bisa sekolah. Karena ada kriteria tertentu yang tak bisa divaksin. Kita juga tak tahu, kalau (riwayat penyakit seseorang) tak disampaikan ke petugas," tambah dia.

Seusai kejadian itu, lanjut Wahyu, pihaknya pun langsung berkoordinasi dengan pihak keluarga dan instansi terkait.

Pihak keluarga pun mengakui korban selama ini memiliki riwayat penyakit lambung dan saat penyuntikkan masih dalam proses pemulihan pengobatan.

"Kami tak menyalahkan siapa pun. Kita sudah koordinasi dengan KCD (kantor Cabang Disdik Pemprov Jabar) dan keluarga. Jangan hanya karena ingin divaksin terus tidak menyampaikan riwayat penyakit. Enggak apa-apa tertunda dulu, vaksin masih terus ada," pungkasnya. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Regional
Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Regional
UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

Regional
Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Regional
Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai 'Video Call' dengan Gerindra

Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai "Video Call" dengan Gerindra

Regional
Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Regional
Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Regional
Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Regional
Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Regional
Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Regional
DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

Regional
Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Regional
Gantikan Ganefri, Krismadinata Terpilih Jadi Rektor UNP 2024-2029

Gantikan Ganefri, Krismadinata Terpilih Jadi Rektor UNP 2024-2029

Regional
Anak Ketua DPC Gerindra Ambil Formulir Pilkada Blora di PDI-P

Anak Ketua DPC Gerindra Ambil Formulir Pilkada Blora di PDI-P

Regional
Video Viral Bocah Menangis di Samping Peti Mati Sang Ibu yang Dibunuh Ayahnya di Minahasa Selatan

Video Viral Bocah Menangis di Samping Peti Mati Sang Ibu yang Dibunuh Ayahnya di Minahasa Selatan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com