Usai proses ambil wali, kemudian ambil janji, yakni proses di mana ke dua pihak akan membuat janji kapan waktu akan dilaksanakan prosesi hajatan syukuran, termasuk hari nyongkolan atas perkawinan agar dapat diketahui keluarga sanak saudara.
Nyongkolan sendiri merupakan proses yang paling seru, di mana keluarga laki-laki mendatangi rumah keluarga perempuan dengan diiringi musik tradisional seperti gendang belek.
Pada tahap ini, keluarga calon mempelai pria mendatangi rumah calon mempelai wanita dengan diiringi musik tradisional Suku Sasak.
Proses ini paling ramai dan selalu menjadi tontonan warga desa.
Baca juga: Merariq Kodeq, Penyimpangan dari Sebuah Tradisi...
Prosesi terakhir, terang Mahrup, usai melakukan nyongkolan akan ada namanya balas nampak, atau membalas telapak kaki setelah melakukan nyongkolan.
Dalam prosesi itu hanya diikuti keluarga besar, tidak seperti nyongkolan yang melibatkan masyarakat umum di suatu kampung.
"Dalam prosesi balas nampak ini, sebagai ajang pihak keluarga kaki-laki dan keluarga perempuan lebih akrab mengenal satu sama lain," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.