PONTIANAK, KOMPAS.com – Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Kalimantan Barat (Kalbar) Irjen Pol Remigius Sigid Tri Hardjanto memastikan, pihaknya melindungi dan menyelamatkan jiwa serta kehormatan masyarakat.
“Anggota Polri fokus jaga rumah warga Ahmadiyah untuk antisipasi penyerangan secara fisik yang dapat menimbulkan korban jiwa kedua belah pihak,” kata Sigid dalam keterangan tertulisnya, Selasa (7/9/2021).
Selain itu, kepolisian juga depankan pendekatan lembut atau soft approach dalam mengamankan bangunan dan rumah ibadah.
Baca juga: 3 Aktor Intelektual Perusakan Masjid Ahmadiyah Sintang Ditetapkan sebagai Tersangka
Hal ini, bertujuan untuk menghindari kerugian lebih besar yaitu terjadinya konflik antara massa yang emosi ingin merobohkan bangunan dengan petugas yang mengamankan.
“Ini tentunya berpotensi menyebabkan luka bahkan korban jiwa. Tapi kami pastikan tidak ada korban jiwa. Karena sudah dilakukan pencegahan awal. Percayakan kepada kami,” tegas Sigid.
Dalam menghadapi dinamika di lapangan, ia menegaskan, dengan mengalkulasi sumber daya yang dimiliki dan risiko yang akan terjadi, kepolisian harus dengan cepat ambil keputusan strategi.
Paling tepat utamanya adalah negara hadir untuk rakyatnya, melindungi dan menyelamatkan jiwa serta kehormatan masyarakat.
“Inilah strategi yang dipilih serta diputuskan di lapangan dan target atau tujuan utamanya tercapai yaitu tidak ada korban jiwa di pihak mana pun,” ujar Sigid.
Baca juga: Polisi Tetapkan 16 Tersangka Kasus Perusakan Masjid Ahmadiyah di Sintang
Sigid mengingatkan, komitmen kepolisian sebagai representasi negara, bahwa negara harus hadir untuk melindungi warganya dan tidak boleh kalah atau membiarkan anarkisme.
“Tindakan telah dilaksanakan dengan menangkap para pelaku perusakan dan tetap menjaga keamanan semua warga,” ucap Sigid.