Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Derita Sopir Truk di Pelabuhan Lombok Barat | 4 Prajurit TNI Gugur, Pangdam Kasuari: Kita Hancurkan

Kompas.com - 04/09/2021, 07:00 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Seorang sopir truk bernama Yan Rara Lunggi (25) mengaku terpaksa menjual cincin kawinnya untuk mengirim uang ke Sumba karena sudah hampir dua bulan bertahan di Pelabuhan Barang Lembar Lombok Barat.

Gaji sebulan yang mencapai Rp 3 juta habis untuk memenuhi kebutuhan hidup selama di Lombok.

Sementara itu, berita saat Panglima Daerah Militer (Pangdam) XVIII Kasuari, Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa, memperingatkan pelaku penyerangan pos Koramil Kisor, Kampung Kisor, Distrik Aifat Selatan, Kabupaten Maybrat, Papua, menyita perhatian.

Pangdam telah memerintahkan jajarannya agar para pelaku terus diburu dan ditangkap usai menewaskan 4 prajurit TNI.

Berikut ini berita populer nusantara secara lengkap:

1. Derita sopir truk di Pelabuhan Lombok Barat

Kapolsek KP3 Lembar, IPDA Irvan Ronald memberi bantuan Jum'at berkah pada puluhan sopir ekspedisi asal Sumba, Jum'at (3/9/2021). Kapolsek memberikan 100 bungkus nasi, air mineral dan 100 buah masker pada para sopir dan keneknya. Kapolsek KP3 Lembar, IPDA Irvan Ronald memberi bantuan Jum'at berkah pada puluhan sopir ekspedisi asal Sumba, Jum'at (3/9/2021). Kapolsek memberikan 100 bungkus nasi, air mineral dan 100 buah masker pada para sopir dan keneknya.

Yan menceritakan, hampir tiga bulan, puluhan sopir dan kenek truk ekspedisi telantar di Jembatan Timbang dan Pelabuhan Barang Lembar, Lombok barat.

Mereka bertahan karena menunggu kapal Egon atau kapal Pelni berkapasitas penumpang tujuan Sumba, NTT.

"Gaji satu bulan untuk makan, dan satu bulan untuk dikirim ke keluarga, tapi masih kurang. Keluarga di Sumba harus terpenuhi kebutuhannya, terpaksa saya jual cincin kawin saya," kata Yan sedih.

Baca berita selengkapnya: Puluhan Sopir Truk Bertahan 3 Bulan Menunggu Kapal, Jual Cincin Kawin dan Telur Ayam yang Dibawa Menetas

2. Pangdam XVIII Kasuari: Kita harus hancurkan dia

Pangdam XVIII/Kasuari Mayjen I Nyoman CantiasaKOMPAS TV Pangdam XVIII/Kasuari Mayjen I Nyoman Cantiasa

Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa memerintahkan jajarannya agar para pelaku penyerangan anggota TNI terus dikejar.

"Kalau dia berani gebrak meja, kita harus hancurkan dia," ucap Cantiasa, sambil menggebrak meja, Kamis (2/9/2021), dilansir dari Kompas TV.

Pangdam mengaku telah berkoordinasi dengan Bupati dan Kapolda Papua Barat terkait kasus tersebut.

TNI juga menjamin keamanan masyarakat Papua, khususnya di Maybrat.

Baca berita selengkapnya: Sambil Gebrak Meja, Pangdam Pesan ke Pelaku Penyerangan Pos TNI: Kalau Dia Berani, Kita Hancurkan

3. Dipaksa bayar uang seragam sekolah

Ilustrasi sekolah tatap muka. KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Ilustrasi sekolah tatap muka.

Wakil Wali Kota Surabaya Armuji kaget ketika mengetahui siswa dipaksa membayar uang seragam sebesar Rp 1,3 juta hingga Rp 1,5 juta menjelang pembelajaran tatap muka (PTM) 6 September 2021.

Selain itu, menurut informasi yang dia terima, pihak sekolah juga memaksa keluarga kurang mampu atau masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) untuk membeli seragam.

"Apapun kondisinya, yang MBR ini, karena mereka penghasilannya cuma Rp 2,5 juta, kalau (disuruh) untuk beli seragam seharga Rp 1,3 juta, ya habis uangnya," kata Armuji, saat dikonfirmasi, Kamis (2/9/2021).

Baca berita selengkapnya: "Penghasilannya Cuma Rp 2,5 Juta Disuruh Beli Seragam Rp 1,3 Juta, Ya Habis Uangnya"

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gempa Garut M 6,5 Terasa sampai Kota Serang Banten

Gempa Garut M 6,5 Terasa sampai Kota Serang Banten

Regional
Gempa M 6,5 Guncang Garut, Terasa sampai Jakarta

Gempa M 6,5 Guncang Garut, Terasa sampai Jakarta

Regional
Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo, Gibran: Diundang Datang, Semua Teman

Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo, Gibran: Diundang Datang, Semua Teman

Regional
Kesaksian Pengelola Parkir Hotel Braga Purwokerto, Pelaku Menembak Setelah Mintai Karcis

Kesaksian Pengelola Parkir Hotel Braga Purwokerto, Pelaku Menembak Setelah Mintai Karcis

Regional
Buka Manasik Haji, Bupati Arief: Pemkab Blora Siap Dukung Jemaah dari Persiapan hingga Kepulangan

Buka Manasik Haji, Bupati Arief: Pemkab Blora Siap Dukung Jemaah dari Persiapan hingga Kepulangan

Regional
Bupati Dadang Supriatna Apresiasi Peran FKDT dan Fokus Sejahterakan Guru Mengaji

Bupati Dadang Supriatna Apresiasi Peran FKDT dan Fokus Sejahterakan Guru Mengaji

Regional
Gibran Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo

Gibran Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo

Regional
Mengenal Kain Tenun Motif Renda yang Dibeli Sandiaga Uno di Bima

Mengenal Kain Tenun Motif Renda yang Dibeli Sandiaga Uno di Bima

Regional
Asyik Judi Online, Oknum PNS di Aceh Timur Ditangkap Polisi

Asyik Judi Online, Oknum PNS di Aceh Timur Ditangkap Polisi

Regional
Maksimalkan Potensi Blora, Bupati Arief Minta Masukkan dari Kemenko Perekonomian dan Guru Besar Unnes

Maksimalkan Potensi Blora, Bupati Arief Minta Masukkan dari Kemenko Perekonomian dan Guru Besar Unnes

Regional
5 Tradisi Pacuan Tradisional di Indonesia, Tidak Hanya Karapan Sapi

5 Tradisi Pacuan Tradisional di Indonesia, Tidak Hanya Karapan Sapi

Regional
Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto yang Tewas Ditembak Baru Bekerja Seminggu

Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto yang Tewas Ditembak Baru Bekerja Seminggu

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Maluku, BPBD: Tak Ada Kerusakan

Gempa M 5,2 Guncang Maluku, BPBD: Tak Ada Kerusakan

Regional
Bandara Supadio Hanya Layani Penerbangan Domestik, Warga Pontianak Merasa Dirugikan

Bandara Supadio Hanya Layani Penerbangan Domestik, Warga Pontianak Merasa Dirugikan

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Tanimbar Maluku, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa M 5,2 Guncang Tanimbar Maluku, Tak Berpotensi Tsunami

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com