Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Jalan Masuk SD Ditembok Setinggi 3 Meter, Polisi Cek Keabsahan Pemilik Lahan

Kompas.com - 01/09/2021, 17:23 WIB
Irwan Nugraha,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Polsek Cihideung, Polresta Tasikmalaya, turun tangan mengecek keabsahan sertifikat pemilik lahan yang mendirikan "benteng" beton setinggi 3 meter menutup akses jalan bangunan Sekolah Dasar Negeri (SDN) Tugu 2, Cihideung, Kota Tasikmalaya.

Soalnya, selama ini sudah bertahun-tahun lamanya sekolah tersebut memakai akses jalan utama ke tanah yang kini tertutup seluruhnya oleh pagar beton tersebut.

Baca juga berita sebelumnya: Bangunan SD di Tasikmalaya Ditutup Benteng Setinggi 3 Meter, Siswa Bingung Cari Jalan Masuk Saat Mulai PTM

"Saya sudah cek ke Kelurahan Tugujaya, ternyata betul sesuai data dari Kelurahan, tanah itu milik seorang warga. Kami pun mengecek satu lagi tanah di depan sekolah itu, ternyata di Kelurahan belum tercatat jelas siapa pemiliknya," jelas Kepala Polsek Cihideung, Polresta Tasikmalaya, AKBP Zaenal Mutaqin, kepada wartawan seusai mengecek lokasi bangunan sekolah, Selasa (1/9/2021).

Baca juga: Cerita Siswa SD yang Ditutup Benteng 3 Meter, Harus Susuri Sawah dan Kuburan untuk Masuk Sekolah

Zaenal menambahkan, pihaknya turun langsung memantau permasalahan ini karena khawatir ada pihak-pihak yang memanfaatkan situasi menjadi lebih keruh.

Sehingga, Kepolisian akan terus mengawasi penyelesaian permasalahan ini yang dilakukan oleh Pemkot Tasikmalaya, supaya sekolah tersebut memiliki akses jalan utama kembali ke depan Jalan SL Tobing, Kota Tasikmalaya.

Baca juga: Soal Sekolah Ditutup Benteng Setinggi 3 Meter, Sekda Kota Tasikmalaya: Kami Akan Cari Solusi

Apalagi, Kepolisian berharap adanya solusi supaya jalan kembali dibuka karena demi kepentingan pendidikan tanpa merugikan berbagai pihak yang terkait.

"Ini kan permasalahannya sangat sentral sekali tentang kepentingan pendidikan. Kami berharap proses komunikasi akan berjalan lancar antara perwakilan Pemkot Tasikmalaya dan pemilik lahan," tambah dia.

Foto-foto sekolah SD di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, tak punya alses jalan masuk akibat ditutup benteng 3 meter pemilik lahan di depannya dan terpaksa lewati sawah, kuburan dan tebing tinggi bekas Galian C saat diberlakukan PTM Terbatas, Selasa (31/8/2021).KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA Foto-foto sekolah SD di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, tak punya alses jalan masuk akibat ditutup benteng 3 meter pemilik lahan di depannya dan terpaksa lewati sawah, kuburan dan tebing tinggi bekas Galian C saat diberlakukan PTM Terbatas, Selasa (31/8/2021).

Tanah depan SD ada 2 ahli waris

Sembari proses itu dilaksanakan, lanjut Zaenal, pihaknya pun akan melakukan pertemuan dengan para pemilik lahan di depan sekolah tersebut.

Sesuai data Kelurahan setempat, lahan depan bangunan sekolah tersebut dimiliki oleh dua orang.

Salahsatunya sudah diketahui ahli warisnya, sementara satu lagi masih ditelusuri oleh Kepolisian.

"Saya sudah kerahkan anggota berbagai fungsi untuk mencari tahu pemilik lahan satunya lagi. Karena baru satu pemilik lahan yang sudah memberikan tanah jalan masuk sekolah setengah meter. Satunya lagi beredar info milik Memey salah satu pengusaha pakaian, tapi setelah dikroscek katanya bukan milik Memey," tambah Zaenal.

Baca juga: Gara-gara Pindahkan Pos Ronda, Rumah Binbin Ditembok Beton Warga Sekampung, Dedi Mulyadi Sampai Turun Tangan

Cek keabsahan sertifikat

 

Hal sama diungkapkan, Kepala Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya, Budiaman Sanusi, yang mengaku telah menemui seorang pemilik lahan dan telah memberikan jalan setengah meter.

Namun, pemilik lahan satunya lagi belum bisa ditemui dan baru akan diupayakan proses komunikasi supaya bisa memberikan lahan buat jalan sekolah tersebut.

"Selain proses komunikasi, kita juga akan mengecek keabsahan sertifikat pemilik lahan tersebut. Soalnya, sekolah itu sudah lama berdiri di sama selama puluhan tahun silam," kata Budiaman.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rugikan Negara Rp 8,5 Miliar, Mantan Dirut PDAM Kabupaten Semarang Ditahan

Rugikan Negara Rp 8,5 Miliar, Mantan Dirut PDAM Kabupaten Semarang Ditahan

Regional
Kebakaran Kapal Wisata di Labuan Bajo Diduga akibat Korsleting di Ruang Mesin

Kebakaran Kapal Wisata di Labuan Bajo Diduga akibat Korsleting di Ruang Mesin

Regional
Segera Buka Penjaringan Bakal Cawalkot Solo, Gerindra Cari Sosok yang Bisa Lanjutkan Kerja Gibran

Segera Buka Penjaringan Bakal Cawalkot Solo, Gerindra Cari Sosok yang Bisa Lanjutkan Kerja Gibran

Regional
Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Korban Dibunuh di Bandung, Pelaku Ditangkap di Palembang

Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Korban Dibunuh di Bandung, Pelaku Ditangkap di Palembang

Regional
Kantor UPT Pembibitan Pertanian NTT Terbakar, 2 Bangunan dan 4 Mobil Hangus

Kantor UPT Pembibitan Pertanian NTT Terbakar, 2 Bangunan dan 4 Mobil Hangus

Regional
Dinyatakan Bersalah Jadi Sebab Banjir di Kota Serang, BBWSC3 Banding

Dinyatakan Bersalah Jadi Sebab Banjir di Kota Serang, BBWSC3 Banding

Regional
Hari Pertama PDI-P Buka Penjaringan untuk Pilkada Semarang, Belum Ada yang Daftar

Hari Pertama PDI-P Buka Penjaringan untuk Pilkada Semarang, Belum Ada yang Daftar

Regional
Pemprov Sumbar Siapkan 6 Titik Nobar Timnas lewat Videotron

Pemprov Sumbar Siapkan 6 Titik Nobar Timnas lewat Videotron

Regional
PSI dan PBB Beri Sinyal Kuat Dukung Andra Soni di Pilkada Banten 2024

PSI dan PBB Beri Sinyal Kuat Dukung Andra Soni di Pilkada Banten 2024

Regional
Vonny Francis, Perempuan Pertama yang Menyatakan Diri Maju Pilkada Sikka

Vonny Francis, Perempuan Pertama yang Menyatakan Diri Maju Pilkada Sikka

Regional
Di Sumbawa, Jokowi Ungkap Penyebab Turunnya Harga Jagung

Di Sumbawa, Jokowi Ungkap Penyebab Turunnya Harga Jagung

Regional
Pembangunan 'Sheet Pile' di Kawasan Rawan Rob Semarang Capai 70 Persen

Pembangunan "Sheet Pile" di Kawasan Rawan Rob Semarang Capai 70 Persen

Regional
Mengaku Cari Kalung Buat Seserahan, 2 Ibu Rumah Tangga Bobol Toko Emas

Mengaku Cari Kalung Buat Seserahan, 2 Ibu Rumah Tangga Bobol Toko Emas

Regional
Rem Blong, Truk Bermuatan 6 Ton Semangka Terguling di Wonosobo

Rem Blong, Truk Bermuatan 6 Ton Semangka Terguling di Wonosobo

Regional
'Niscala' Jadi Tema HUT Ke-477 Kota Semarang, Ini Artinya

"Niscala" Jadi Tema HUT Ke-477 Kota Semarang, Ini Artinya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com