Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Sapto Yogo Raih Perunggu Paralimpiade Saat Sang Ibu Stroke, Anak Bandel yang Banggakan Orangtua

Kompas.com - 31/08/2021, 17:53 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
Khairina

Tim Redaksi

 

BANYUMAS, KOMPAS.com - Sapto Yogo Purnomo baru saja meraih medali perunggu di cabang para-atletik 100 meter T37 putra Paralimpiade Tokyo 2020.

Euforia dirasakan masyarakat Indonesia. Dia menjadi atlet pertama Indonesia yang berhasil meraih medali dari cabang para-atletik sepanjang sejarah keikutsertaan di Paralimpiade.

Namun, suasana kontras terlihat di rumahnya Desa Ciberung, Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

Baca juga: Kisah Korban Penipuan Bandar Arisan di Salatiga, Ikut karena Tergiur Barang Mewah

Di desa yang berjarak 20 kilometer dari ibu kota kabupaten di Purwokerto tak ada perayaan apapun.

Orangtua Yogo, Tulus (58), ketika didatangi wartawan tengah memberi pakan di kandang ayam yang berada di belakang rumah Yogo.

Rumah tersebut dibangun Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sebagai apresiasi dari pemerintah untuk Yogo yang meraih medali emas pada Paragames Asia 2018.

Rumah sederhana ini berada persis di samping kiri rumah orangtuanya.

Tulus mengaku sangat bangga sekaligus haru dengan prestasi anak kedua dari tiga bersaudara ini.

Bangga, karena tak pernah terbersit sedikitpun di benak Tulus, Yogo akan menjadi atlet yang mengharumkan nama bangsa.

Sekaligus haru, karena momentum itu diraih Yogo pada saat ibunya terbaring akibat terkena stroke.

"Saya enggak nyangka bahwa Yogo akan jadi atlet berpestasi, sampai ke luar negeri segala. Ada rasa bangga, enggak menyangka, terharu juga," kata Tulus di rumahnya, Selasa (31/8/2021).

Baca juga: Perempuan Korban Pembunuhan Sadis Banjarnegara Baru Pisah Ranjang dengan Suaminya

Seusai meraih medali perunggu, ia mengaku belum sempet berkomunikasi dengan anaknya. Ia hanya mengirim ucapan selamat melalui pesan singkat.

Tulus mengatakan, sejak kecil Yogo tinggal bersama ibunya. Pasalnya ia harus merantau ke Jakarta, hanya pulang sesekali.

Menurut dia Yogo lahir seperti bayi pada umumnya. Namun seiring perkembangannya, Yogo mengalami cerebral palsy, yaitu gangguan pada gerakan, otot, atau poster tubuh.

"Tangan kirinya agak sulit digerakkan. Penyebabnya waktu kecil, baru usia beberapa bulan kejang. Dari dulu saya obatin ke mana-mana, tapi kata dokter enggak bisa sembuhin," pasrah Tulus.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PSI dan PBB Beri Sinyal Kuat Dukung Andra Soni di Pilkada Banten 2024

PSI dan PBB Beri Sinyal Kuat Dukung Andra Soni di Pilkada Banten 2024

Regional
Vonny Francis, Perempuan Pertama yang Menyatakan Diri Maju Pilkada Sikka

Vonny Francis, Perempuan Pertama yang Menyatakan Diri Maju Pilkada Sikka

Regional
Di Sumbawa, Jokowi Ungkap Penyebab Turunnya Harga Jagung

Di Sumbawa, Jokowi Ungkap Penyebab Turunnya Harga Jagung

Regional
Pembangunan 'Sheet Pile' di Kawasan Rawan Rob Semarang Capai 70 Persen

Pembangunan "Sheet Pile" di Kawasan Rawan Rob Semarang Capai 70 Persen

Regional
Mengaku Cari Kalung Buat Seserahan, 2 Ibu Rumah Tangga Bobol Toko Emas

Mengaku Cari Kalung Buat Seserahan, 2 Ibu Rumah Tangga Bobol Toko Emas

Regional
Rem Blong, Truk Bermuatan 6 Ton Semangka Terguling di Wonosobo

Rem Blong, Truk Bermuatan 6 Ton Semangka Terguling di Wonosobo

Regional
'Niscala' Jadi Tema HUT Ke-477 Kota Semarang, Ini Artinya

"Niscala" Jadi Tema HUT Ke-477 Kota Semarang, Ini Artinya

Regional
Dilaporkan Warga, Tukang Nasi Goreng dan Ojol di Serang Ditangkap Edarkan Sabu

Dilaporkan Warga, Tukang Nasi Goreng dan Ojol di Serang Ditangkap Edarkan Sabu

Regional
Polres OKI Tangkap 3 Begal Sopir Truk di Mesuji

Polres OKI Tangkap 3 Begal Sopir Truk di Mesuji

Regional
Di Hadapan Peserta Upacara Hardiknas, Bupati Blora Sampaikan Pidato Mendikbud Ristek

Di Hadapan Peserta Upacara Hardiknas, Bupati Blora Sampaikan Pidato Mendikbud Ristek

Kilas Daerah
Sungai Cibereum Meluap, Warga Lebak Siap-siap Mengungsi

Sungai Cibereum Meluap, Warga Lebak Siap-siap Mengungsi

Regional
Kisah Kakak Adik di Pelosok Manggarai Timur NTT, Hidup Telantar Ditinggalkan Orangtua

Kisah Kakak Adik di Pelosok Manggarai Timur NTT, Hidup Telantar Ditinggalkan Orangtua

Regional
Curhat ke Presiden Jokowi, Pedagang Pasar Seketeng: Kasihan Anak Saya, Sudah Lama Mengabdi

Curhat ke Presiden Jokowi, Pedagang Pasar Seketeng: Kasihan Anak Saya, Sudah Lama Mengabdi

Regional
Usia 81 Tahun, Zalia Jadi Calon Jemaah Haji Tertua di Belitung

Usia 81 Tahun, Zalia Jadi Calon Jemaah Haji Tertua di Belitung

Regional
Puluhan Caleg di Jateng Protes karena Terancam Tak Dilantik, PDI-P: Silakan Tempuh Mekanisme yang Ada

Puluhan Caleg di Jateng Protes karena Terancam Tak Dilantik, PDI-P: Silakan Tempuh Mekanisme yang Ada

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com