Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa Unesa Sulap Limbah Spanduk Jadi Tas Unik, Ini Pesan di Balik Inovasi Mereka

Kompas.com - 31/08/2021, 10:40 WIB
Ghinan Salman,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

 

Menurut dia, limbah spanduk itu sebenarnya bisa diolah menjadi apa saja.

Namun, perlu ide dan kreativitas agar barang-barang yang sebelumnya tidak berharga memiliki nilai jual.

"Spanduk itu bisa diolah jadi apa saja, sesuai kebutuhan mau dibuat apa, sementara ini kita olah jadi tas atau yang kita namai sebagai Tiktokers Bag," tutur Ida.

Ketua tim PKK ini menjelaskan, pada awalnya, ia bersama empat mahasiswa lain hanya memanfaatkan limbah spanduk itu untuk dijadikan cover hand sanitizer, tempat masker dan barang-barang yang sering digunakan saat pandemi Covid-19.

Tujuannya, untuk memberikan kesan berbeda dan enak dipandang.

Harapannya, siapa pun yang menggunakan barang yang ia buat semakin percaya diri dan tidak bosan untuk tetap menerapkan protokol kesehatan selama pandemi ini.

"Selain memanfaatkan spanduk, niat kami membuat barang dari bahan daur ulang ini tujuannya ingin membuat agar kita, siapa pun yang pakai produk ini, tidak jenuh dalam menerapkan prokes," ucap Ida.

Baca juga: Terima Bantuan dari Sejumlah Perusahaan, Wali Kota Surabaya: Akan Kami Salurkan ke Warga

Sementara itu, Bilqissima Az Zahra menyampaikan, di balik inovasi produk yang dibuat dari bahan daur ulang limbah spanduk, terselip pesan untuk masyarakat agar sadar, mencintai, dan ikut melestarikan lingkungan.

Menurut dia, sadar tentang kebersihan dan keindahan lingkungan tidak hanya berhenti sampai pada tindakan membuang sampah di tempatnya.

Namun juga bagaimana masyarakat memanfaatkan limbah atau sampah yang ada menjadi barang-barang yang  bermanfaat dan berdaya jual tinggi.

"Harapan kami, pertama kita tidak jenuh dalam prokes, kedua kita lebih sadar lingkungan dan ketiga kita bisa kreatif memanfaatkan sampah yang ada jadi sesuatu yang unik dan menarik, tapi juga bermanfaat," ucap Bilqis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Erik 20 Tahun Jadi Relawan Tagana demi Kemanusiaan

Cerita Erik 20 Tahun Jadi Relawan Tagana demi Kemanusiaan

Regional
50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

Regional
Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Regional
Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Regional
Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Regional
Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Regional
Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Regional
Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Regional
Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Regional
PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

Regional
Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Regional
APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

Regional
Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Regional
Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Regional
Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com