Sementara itu, Muhammad Nasir mengaku terharu mendapat bantuan bedah rumah dari Kapolres Inhu dan Karang Taruna. Ia pun tak kuasa menahan air matanya.
"Kami sangat bersyukur dibantu sama Pak Kapolres Inhu dan Karang Taruna. Bantuan bedah rumah ini sangat berarti kami. Saya merasa terharu dengan adanya bantuan ini," ucap Nasir kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Kamis.
Dia mengaku sudah 10 tahun tinggal di rumah papan yang sebagian hanya berdinding kulit kayu.
Kendati demikian, ia masih tetap bersyukur masih ada rumah untuk berteduh anak-anak dan cucunya.
"Alhamdulillah, masih ada tempat berteduh, dan saya bersyukur lagi dapat bantuan bedah rumah," kata Nasir.
Meski usianya sudah 70 tahun, Nasir masih mampu untuk bekerja keras.
Ia bekerja sebagai buruh penyadap karet milik orang lain. Begitu juga dengan anaknya.
Hanya saja, hasil dari bekerjanya itu tidaklah seberapa.
"Kalau penghasilan tidak menentu. Sehari itu paling hasilnya sekitar Rp 40.000. Namanya juga menderes (menyadap) karet, kalau hujan tak bisa kerja, harus nunggu kering dulu," ujar Nasir.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.