SURABAYA, KOMPAS.com - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi memberi pengarahan kepada seluruh jajaran Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya setelah mendengar laporan bahwa ada warganya yang tidak pernah menerima bantuan selama pandemi Covid-19.
Warga yang dimaksud Eri adalah Sumirah (89), yang tinggal di Jalan Simojawar 1 Nomor 50 RT 001 RW 001, Kelurahan Simomulyo Baru, Kecamatan Sukomanunggal, Surabaya.
Sumirah hidup sebatang kara di tempat indekosnya yang berukuran sekitar 2x3 meter.
Dalam pengarahan yang digelar secara virtual, pada Rabu (25/8/2021) kemarin, Eri tampak mengingatkan jajarannya untuk bekerja secara maksimal demi kemaslahatan warga.
Baca juga: Saya Hanya Bisa Lihat Orang-orang Ambil Bantuan Beras dan Duit, Hati Saya Menangis
Eri Cahyadi mengakui bahwa dirinya dan Pemerintah Kota Surabaya telah lalai karena ternyata Nenek Sumirah belum mendapatkan bantuan sama sekali.
"Siapa yang salah? pemerintah kota, saya yang salah," kata Eri mengutip tayangan video yang diberikan Kabag Humas Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara, Kamis (26/8/2021).
Eri juga mengunggah pernyataannya ini melalui akun resmi instagramnya di @ericahyadi_.
Ia pun mempertanyakan kepada jajarannya mengapa sampai tidak mengetahui tentang kondisi Nenek Sumirah selama ini.
"Itu namanya keterlaluan. Berarti pejabat saya, mulai dari kepala OPD, Kasi, Kabid, Lurah, Camat, kasi kecamatan, kasi kelurahan, tidak pernah dekat dengan masyarakatnya," ucap Eri.
"Kalau dekat dengan masyarakatnya, ya pasti ada laporan ini," imbuh Eri.
Ia pun meminta agar seluruh jajaran di Pemkot Surabaya turun ke bawah untuk mengetahui kondisi yang sedang dihadapi masyarakat Surabaya, terutama warga kurang mampu dan terdampak pandemi Covid-19.