Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kabupaten Pakpak Bharat Darurat "Stunting", Bayi-bayi yang Lahir Beratnya Kurang dari 2,5 Kg

Kompas.com - 26/08/2021, 11:20 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Bupati Pakpak Bharat Franc Bernhard Tumanggor menyebutkan daerahnya masuk status darurat stunting lantaran tingginya kasus anak gizi buruk. Menurut dia, pihaknya berjuang menurunkan angka stunting walau terkendala pandemi Covid-19 dan minimnya APBD. 

Tingginya angka stunting, akan menghambat momentum generasi emas Indonesia 2045.

Saat ini persentasi angka stunting di kabupaten paling ujung Sumut ini melebihi angka  toleransi maksimal yang ditetapkan organisasi kesehatan dunia.

Baca juga: Menko PMK: Stunting Merupakan Ancaman bagi Pembangunan SDM

Menurut Franc, kasus anak gizi buruk di kabupaten yang baru mekar ini naik karena tingginya kemiskinan, khususnya di desa-desa.

Sebagian bayi lahir dengan gizi minim, dilihat melalui panjang tubuh yang tidak sampai 48 sentimeter dan berat badan tidak sampai 2,5 kilogram. 

"Bayi yang lahir normal, tumbuh dengan asupan gizi yang kurang, ini yang menjadi stunting. Kasus ini masalah multi dimensional, perlu diselesaikan secara multi sektoral," kata Franc, dikutip dari rilis berita Diskominfo Pakpak Bharat yang diterima Kompas.com, Rabu (25/8/2021).

Baca juga: Tangis Bupati Pakpak Bharat Saat Divonis 7 Tahun Penjara dan Dicabut Hak Politiknya

Kemiskinan, pendidikan rendah

Selain kemiskinan, tingkat pendidikan juga berkaitan dengan permasalahan gizi. Minimnya pengetahuan membuat pemberian asupan gizi tidak sesuai kebutuhan.

Contoh, kurangnya kesadaran akan pentingnya Inisiasi Menyusui Dini (IMD). Padahal IMD sangat membantu keberlangsungan pemberian ASI eksklusif (ASI saja) dan lama menyusui.

Seperti di Desa Binanga Boang yang dekat dengan ibu kota kabupaten, ada puluhan bayi stunting.

Hasil riset dan pemetaan yang dihimpun Dinas Kesehatan Kabupaten Pakpak Bharat, disebut jumlah bayi usia dua sampai tiga tahun yang mengalami gizi buruk sebesar 26,79 persen.

Baca juga: Apa Itu Stunting dan Dampaknya pada Tumbuh Kembang Anak?

 

Rinciannya: Kecamatan Salak 209 dari 829 bayi, Kecamatan Sukaramai 241 dari 813 bayi, Kecamatan PGGS 120 dari 409 bayi, Kecamatan Pagindar 31 dari 117, Kecamatan STTU Julu 95 dari 323, Kecamatan Tinada 136 dari 399 bayi, Kecamatan Siempat Rube 85 dari 534 bayi dan Kecamatan STTU Jehe 271 dari 1.011 bayi.

"Ini sangat mengkhawatirkan, berbahaya dan butuh penanganan khusus dengan segera. Ini ancaman serius terhadap upaya dan cita-cita kami mambangun generasi emas Pakpak Bharat," ujar Franc.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Segera Buka Penjaringan Bakal Cawalkot Solo, Gerindra Cari Sosok yang Bisa Lanjutkan Kerja Gibran

Segera Buka Penjaringan Bakal Cawalkot Solo, Gerindra Cari Sosok yang Bisa Lanjutkan Kerja Gibran

Regional
Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Korban Dibunuh di Bandung, Pelaku Ditangkap di Palembang

Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Korban Dibunuh di Bandung, Pelaku Ditangkap di Palembang

Regional
Kantor UPT Pembibitan Pertanian NTT Terbakar, 2 Bangunan dan 4 Mobil Hangus

Kantor UPT Pembibitan Pertanian NTT Terbakar, 2 Bangunan dan 4 Mobil Hangus

Regional
Dinyatakan Bersalah Jadi Sebab Banjir di Kota Serang, BBWSC3 Banding

Dinyatakan Bersalah Jadi Sebab Banjir di Kota Serang, BBWSC3 Banding

Regional
Hari Pertama PDI-P Buka Penjaringan untuk Pilkada Semarang, Belum Ada yang Daftar

Hari Pertama PDI-P Buka Penjaringan untuk Pilkada Semarang, Belum Ada yang Daftar

Regional
Pemprov Sumbar Siapkan 6 Titik Nobar Timnas lewat Videotron

Pemprov Sumbar Siapkan 6 Titik Nobar Timnas lewat Videotron

Regional
PSI dan PBB Beri Sinyal Kuat Dukung Andra Soni di Pilkada Banten 2024

PSI dan PBB Beri Sinyal Kuat Dukung Andra Soni di Pilkada Banten 2024

Regional
Vonny Francis, Perempuan Pertama yang Menyatakan Diri Maju Pilkada Sikka

Vonny Francis, Perempuan Pertama yang Menyatakan Diri Maju Pilkada Sikka

Regional
Di Sumbawa, Jokowi Ungkap Penyebab Turunnya Harga Jagung

Di Sumbawa, Jokowi Ungkap Penyebab Turunnya Harga Jagung

Regional
Pembangunan 'Sheet Pile' di Kawasan Rawan Rob Semarang Capai 70 Persen

Pembangunan "Sheet Pile" di Kawasan Rawan Rob Semarang Capai 70 Persen

Regional
Mengaku Cari Kalung Buat Seserahan, 2 Ibu Rumah Tangga Bobol Toko Emas

Mengaku Cari Kalung Buat Seserahan, 2 Ibu Rumah Tangga Bobol Toko Emas

Regional
Rem Blong, Truk Bermuatan 6 Ton Semangka Terguling di Wonosobo

Rem Blong, Truk Bermuatan 6 Ton Semangka Terguling di Wonosobo

Regional
'Niscala' Jadi Tema HUT Ke-477 Kota Semarang, Ini Artinya

"Niscala" Jadi Tema HUT Ke-477 Kota Semarang, Ini Artinya

Regional
Dilaporkan Warga, Tukang Nasi Goreng dan Ojol di Serang Ditangkap Edarkan Sabu

Dilaporkan Warga, Tukang Nasi Goreng dan Ojol di Serang Ditangkap Edarkan Sabu

Regional
Polres OKI Tangkap 3 Begal Sopir Truk di Mesuji

Polres OKI Tangkap 3 Begal Sopir Truk di Mesuji

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com