Menurut Eka, pihaknya memiliki tenaga hingga tingkat RT dan RW, yaitu kader penyuluh keluarga berencana, sehingga proses pengumpulan data berjalan efektif dan akurat.
Eka mengatakan, di antara 578 anak tersebut paling banyak adalah kelompok anak pada tingkat TK dan SD atau usia 6 - 12 tahun, yaitu sebanyak 213 anak atau 36,85 persennya.
Posisi kedua adalah kelompok usia pada tingkat SMA atau anak remaja usia 16 - 18 tahun sebanyak 151 anak.
Jumlah terbanyak ketiga, tambahnya, adalah anak usia pada pelajar SMP atau 13 - 15 tahun sebanyak 111 anak.
Terakhir, sebanyak 103 di antaranya adalah usia balita 0 - 5 tahun.
Eka mengatakan, anak-anak yang kehilangan orangtua mereka itu tersebar pada 22 kecamatan yang ada di Kabupaten Blitar.
Namun, terdapat lima besar kecamatan dengan jumlah anak yang paling banyak kehilangan orangtua mereka yakni Srengat (58 anak), Kanigoro (57 anak), Talun (46 anak), Nglegok (44 anak), dan Garum (39 anak).