Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Harga Tes PCR, Ridwan Kamil: Di India Bisa di Bawah Rp 100.000, Kenapa di Kita sampai Rp 1 Juta?

Kompas.com - 18/08/2021, 19:21 WIB
Dendi Ramdhani,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sepakat dengan Presiden Joko Widodo terkait penurunan harga tes PCR.

Menurut Emil, sapaan akrabnya, memang seharusnya harga tes PCR tak membebani masyarakat.

"Intinya saya mah kalau bisa gratis ya gratis, tapi jangan membebani rakyat. Di India saja bisa murah di bawah Rp 100.000, kenapa kita kemarin-kemarin bisa Rp 900.000-Rp 1 juta," ungkap Emil di Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat, Kota Bandung, Rabu (18/8/2021).

Baca juga: Ridwan Kamil Sebut Tak Ada Zona Merah di Jawa Barat

Emil akan mengevaluasi dan memantau harga PCR di tiap lokasi pengetesan. Ia berharap agar instruksi Jokowi bisa ditaati para pengelola.

Baca juga: Anggota DPRD Solok Ricuh Saat Rapat, Ada yang Nyaris Baku Hantam, Naik Meja, Siram Air, dan Lempar Asbak

"Dengan diturunkan Rp 400.000-Rp 500.000, kita evaluasi dulu. Mudah-mudahan ditaati oleh pengelola dan memudahkan ikhtiar kita dalam adaptasi kebiasaan baru. Di Jabar akan saya monitor, saya akan keliling mengecek sampling mudah-mudahan ditaati penurunan harga PCR setengahnya dan suatu hari kita doakan ada sebuah upaya lebih mudah lagi," jelasnya.

Penyesuaian

Direktur Promosi dan Komunikasi Bisnis Laboratorium Klinik Pramita, Ambarwati mengatakan, pihaknya akan menyesuaikan harga tes PCR.

Baca juga: Anggota DPRD Solok Nyaris Baku Hantam Saat Rapat, Bermula dari Hujan Interupsi ke Pimpinan

 

Hingga 10 Agustus 2021, Pramita memiliki dua layanan tes PCR, yakni paket sameday atau 6 jam dengan harga Rp 1,1 juta dan harga Rp 900.000 untuk hasil dua hari.

 

Dia akan menurunkan harga tes PCR sesuai instruksi pemerintah setelah stok yang dimiliki saat ini habis.

Diperkirakan sisa PCR yang tersedia akan habis pada akhir pekan ini.

"Namun besok kami mulai menurunkan harga jadi Rp 850.000 sampai stok reagen kami yang diperkirakan Sabtu nanti mulai habis. Menyikapi instruksi presiden, sejujurnya kami sangat sepakat. Namun, dalam beberapa waktu ke belakang kami sudah memiliki stok PCR," tutur Ambarwati saat dihubungi.

Ia menjelaskan, harga PCR di Pramita tinggi karena menyesuaikan harga dari penyedia.

Hingga saat ini, pihaknya dilema sebab belum ada kepastian soal penurunan harga dari penyedia.

"Kenapa harga kami tinggi karena kemarin dari suplier harganya memang tinggi. Jadi kami akan habiskan stok yang lama. Sampai hari ini mereka tidak memberikan jawaban. Tanggal 16 Agustus kami sudah memberikan surat kepada mitra supplier kami bagaimana menyikapi penyesuaian harga dari pemerintah. Sampai hari ini mereka belum memberikan tanggapan. Ada dilema juga," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Regional
Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Regional
Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Regional
Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Regional
Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Regional
Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Regional
Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

Regional
Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com