Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Selidiki Penyebar Poster Penanganan Covid-19 di Klaten

Kompas.com - 18/08/2021, 13:00 WIB
Labib Zamani,
Dony Aprian

Tim Redaksi

KLATEN, KOMPAS.com - Polisi masih menyelidiki poster berisi kritikan penanganan Covid-19 yang terpasang di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

"Polres Klaten masih melakukan penyelidikan selebaran yang ada di wilayah Klaten," kata Kapolres Klaten AKBP Eko Prasetyo dalam keterangan tertulis, Rabu (18/8/2021).

Kritikan terhadap penanganan Covid-19 terhadap pemerintah itu ditulis dalam kertas HVS kemudian ditempel di beberapa lokasi di Klaten.

Baca juga: Dinilai Resahkan Masyarakat Klaten, Poster Dipaksa Sehat di Negara Sakit Dicopot

Salah satu poster itu bertuliskan 17 Agustus tahun ini temanya "Bertahan Hidup!!! Dipaksa Sehat di Negara Sakit".

"Kertas itu disebar oleh pelaku yang sampai saat ini belum diketahui identitasnya. Pelaku menempel selebaran di pinggir jalan," kata dia.

Eko mengungkapkan selama ini penanganan Covid yang dilakukan oleh pemerintah sudah berjalan secara maksimal.

Adapun kebijakan pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang diterapkan saat ini bertujuan untuk menjaga keselamatan masyarakat.

"Memang ada beberapa sektor yang terdampak secara ekonomi akibat PPKM. Namun itu semua untuk keselamatan masyarakat," terang dia.

Baca juga: Ramai Poster Ajakan Setop Unggah Berita Covid-19, Begini Tanggapan Bupati Banyumas

Sebelumnya, poster bertulis 17 Agustus tahun ini temanya "Bertahan Hidup!!! Dipaksa Sehat di Negara Sakit" terpasang di beberapa titik jalan di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

Poster-poster tersebut sekarang sudah dilepas oleh Muspika Kecamatan Klaten Utara karena dinilai meresahkan masyarakat.

Kasi Trantib Kecamatan Klaten Utara Endang Sri Suyanti mengatakan ada sekitar 16 poster yang terpasang di sepanjang Jalan Gor, dan Taman Lampion Klaten.

Menurut Endang poster-poster tersebut ada yang terpasang di tiang listrik dan tembok.

"Kami kemarin didampingi Polsek Klaten Utara melepas semua poster itu karena tidak sesuai. Nanti malah membuat resah masyarakat," kata Endang dihubungi Kompas.com, Rabu (19/8/2021).

Endang mengatakan tidak mengetahui sejak kapan poster-poster itu dipasang dan apa motivasi dari pemasang.

Poster tersebut akhirnya dicopot karena mengganggu pemandangan dan dapat meresahkan masyarakat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Regional
Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Regional
UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

Regional
Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Regional
Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai 'Video Call' dengan Gerindra

Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai "Video Call" dengan Gerindra

Regional
Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Regional
Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Regional
Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Regional
Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Regional
Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Regional
DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

Regional
Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Regional
Gantikan Ganefri, Krismadinata Terpilih Jadi Rektor UNP 2024-2029

Gantikan Ganefri, Krismadinata Terpilih Jadi Rektor UNP 2024-2029

Regional
Anak Ketua DPC Gerindra Ambil Formulir Pilkada Blora di PDI-P

Anak Ketua DPC Gerindra Ambil Formulir Pilkada Blora di PDI-P

Regional
Video Viral Bocah Menangis di Samping Peti Mati Sang Ibu yang Dibunuh Ayahnya di Minahasa Selatan

Video Viral Bocah Menangis di Samping Peti Mati Sang Ibu yang Dibunuh Ayahnya di Minahasa Selatan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com