Sementara Kepala Desa Suci Achmad Rizal, mengapresiasi ide dan konsep upacara bendera yang dilaksanakan di Bukit Kapur.
Dia berharap, agenda ini mampu menjadi daya tarik tersendiri agar Desa Suci lebih dikenal khalayak.
"Semoga tanah (lahan) ini nantinya akan bisa menjadi manfaat buat warga Gresik, pemanfaatan buat warga Gresik," kata Rizal.
Upacara di laut
Berbeda dengan di Bukit Kapur, nelayan Desa Pangkahwetan di Kecamatan Ujungpangkah, Gresik, memilih libur tidak mencari ikan pada Selasa (17/8/2021).
Hal ini mereka lakukan demi bisa melaksanakan upacara bendera di perairan desa setempat, tepatnya di muara Sungai Bengawan Solo.
"Khusus hari ini, nelayan libur melaut, dengan mengisi kegiatan upacara. Ini sebagai wujud rasa syukur atas kemerdekaan RI. Meski baru pertama kali, momen ini tentu sangat spesial bagi kami," ujar Khusnul Arifin, yang didapuk sebagai komandan upacara.
Meski dilaksanakan di laut, namun para nelayan tetap menjalankan agenda upacara secara lengkap, termasuk membacakan teks proklamasi.
Baca juga: Tampil Beda, Ketua DPR Papua Kenakan Shiryu, Pakaian Adat Kepulauan Yapen Saat Upacara HUT Ke-76 RI
Selepas upacara, mereka melanjutkan menanam 1.945 bibit mangrove sebagai upaya pelestarian wilayah pesisir.
Jumlah bibit mangrove yang ditanam sama dengan tahun kemerdekaan Indonesia.
"Hari ini kami melaksanakan upacara bendera dalam rangka memperingati kemerdekaan Republik Indonesia. Kami menyadari, meski posisi saat ini sedang diuji pandemi Covid-19, namun ini tidak melunturkan kecintaan kami terhadap bangsa dan negara ini," kata Kepala Desa Pangkahwetan Syaifullah Mahdi, yang didaulat sebagai pembina upacara dalam agenda ini.
Khusus untuk penanaman bibit mangrove, Syaifullah Mahdi menjelaskan, ekosistem di sekitaran perairan juga harus menjadi perhatian nelayan dan semua pihak.
"Kita memang sudah merdeka, lepas dari penjajahan Belanda. Tapi yang juga tidak kalah penting adalah, bagaimana terus berusaha merdeka dari kerusakan lingkungan dengan cara memperbaiki ekosistem yang ada di sekitar kita," tutur Syaifullah Mahdi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.