Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Saya Keluar dari Ambulans, Warga Sempat Ayunkan Parang, Bawa Bensin dan Teriak Bakar-Bakar"

Kompas.com - 16/08/2021, 18:41 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Dua orang sopir ambulans di Kabupaten Sikka, NTT mengalami kejadian menegangkan, Minggu (15/8/2021)

Mereka nyaris dibunuh oleh sekelompok orang ketika menjemput pasien Covid-19 yang melakukan isoman di rumah pasien di Desa Doreng, Kecamatan Doreng, Kabupaten Sikka, NTT.

Rencananya pasien isoman itu akan dipindahkan ke lokasi isolasi terpusat.

Tak hanya nyaris dibunuh, ada pula warga yang memegang bensin dan hendak melakukan pembakaran.

"Saat saya dan kawan keluar (dari mobil ambulans), salah seorang warga sempat mengayunkan parang ke arah saya. Warga lain juga memegang parang dan bensin sambil teriak bakar-bakar," tutur salah satu sopir ambulans, Yoseph, melalui sambungan telepon, Senin (16/8/2021).

Baca juga: Sopir Ambulans di Sikka Nyaris Dibunuh dan Dibakar Warga Saat Jemput Pasien Isoman

Terluka

Ilustrasi tenaga kesehatan (nakes), tenaga medis, pekerja medis. Garda depan penanganan Covid-19.SHUTTERSTOCK/ELDAR NURKOVIC Ilustrasi tenaga kesehatan (nakes), tenaga medis, pekerja medis. Garda depan penanganan Covid-19.

Akibat kekerasan yang dilakukan sekelompok warga itu, Yoseph pun mengalami luka di bagian kaki karena terjatuh saat berupaya menghindar.

Dia merasa masih beruntung lantaran nyawanya selamat.

"Tangan dan kaki saya terluka. Saat ini saya sudah berobat. Saya bersyukur mungkin Tuhan masih sayang saya, sehingga selamat dari peristiwa itu," ungkapnya.

Karena takut, Yoseph dan satu temannya juga langsung berlari meninggalkan mobil ambulans yang semula dikendarainya.

"Mobil ambulans kami biarkan di lokasi karena kami sudah takut dengan warga," sambungnya.

Baca juga: Cerita Kapolsek di Bali Jadi Sopir Ambulans Dadakan, Jemput Pasien Covid-19 yang Isoman

 

Ilustrasi pasien virus coronaKOMPAS.COM/Shutterstock Ilustrasi pasien virus corona
Bermula jemput warga isoman

Yoseph menuturkan, peristiwa itu terjadi di Desa Doreng, Kecamatan Doreng, Kabupaten Sikka, NTT pada Minggu (15/8/2021).

Mulanya Yoseph dan seorang temannya mendapatkan perintah untuk menjemput dua pasien Covid-19 yang melakukan isolasi mandiri.

Pasien itu rencananya akan dipindahkan ke lokasi isolasi terpusat di Maumere.

Betapa terkejutnya mereka saat tiba di lokasi. Keduanya melihat sejumlah warga tampak mengamuk, memegang parang dan bensin serta mendekati ambulans yang dikemudikan Yoseph.

Ada warga yang sempat mengayunkan parang hingga berteriak akan membakar ambulans.

Mereka pun akhirnya lari menyelamatkan diri dan menghindari amukan warga.

Baca juga: Kisah Hendrikus, ASN di Sikka yang Isi Waktu Luang dengan Bertani Hortikultura, Raup Omzet Jutaan Rupiah

Ini respons bupati

Menanggapi kejadian itu, Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo merasa kecewa.

Dia berharap peristiwa serupa tidak akan terjadi.

Pemerintah pun berjanji akan memberikan edukasi pada warga.

"Prinsipnya kita terus berikan edukasi kepada warga agar kejadian itu tidak perlu terjadi lagi," ungkap Fransiskus melalui sambungan telepon, Senin sore.

(KOMPAS.COM/ Kontributor Maumere, Nansianus Taris)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jalan Raya di Bandung Barat Tertimbun Longsor, Lalu Lintas Bandung-Purwakarta Tersendat

Jalan Raya di Bandung Barat Tertimbun Longsor, Lalu Lintas Bandung-Purwakarta Tersendat

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Regional
7.945 Calon Mahasiswa Ikuti UTBK di Untidar Magelang, Berikut 8 Lokasi Tesnya

7.945 Calon Mahasiswa Ikuti UTBK di Untidar Magelang, Berikut 8 Lokasi Tesnya

Regional
Sandiaga Uno Enggan Berandai-andai Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

Sandiaga Uno Enggan Berandai-andai Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

Regional
Seribuan Jumatik untuk Berantas Sarang dan Jentik Nyamuk di Babel

Seribuan Jumatik untuk Berantas Sarang dan Jentik Nyamuk di Babel

Regional
Calon Independen Pilkada Lhokseumawe Harus Miliki 5.883 Dukungan KTP

Calon Independen Pilkada Lhokseumawe Harus Miliki 5.883 Dukungan KTP

Regional
Alasan Bandara Supadio Pontianak Turun Status ke Penerbangan Domestik

Alasan Bandara Supadio Pontianak Turun Status ke Penerbangan Domestik

Regional
Kronologi Adik Diduga ODGJ Bunuh Kakak di Klaten, Tetangga Dengar Teriakan Tak Berani Mendekat

Kronologi Adik Diduga ODGJ Bunuh Kakak di Klaten, Tetangga Dengar Teriakan Tak Berani Mendekat

Regional
IRT Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Amankan 5 Terduga Pelaku

IRT Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Amankan 5 Terduga Pelaku

Regional
Cerita di Balik Gol Cantik Witan Sulaeman ke Gawang Yordania

Cerita di Balik Gol Cantik Witan Sulaeman ke Gawang Yordania

Regional
Kebakaran Kapal Ikan Cilacap Renggut 1 Nyawa ABK, Ditemukan Mengambang dengan Luka Bakar di Tubuh

Kebakaran Kapal Ikan Cilacap Renggut 1 Nyawa ABK, Ditemukan Mengambang dengan Luka Bakar di Tubuh

Regional
Pilkada Maluku, Anggota DPR RI Hendrik Lewerissa Ambil Formulir di 5 Parpol

Pilkada Maluku, Anggota DPR RI Hendrik Lewerissa Ambil Formulir di 5 Parpol

Regional
Perempuan di Sragen Tewas Tersengat Aliran Listrik Jebakan Tikus

Perempuan di Sragen Tewas Tersengat Aliran Listrik Jebakan Tikus

Regional
Remaja di Padang Pariaman Diperkosa 4 Pemuda Setelah Dicekoki Miras

Remaja di Padang Pariaman Diperkosa 4 Pemuda Setelah Dicekoki Miras

Regional
Pemkab Sikka Vaksinasi 1.087 Ekor Anjing di Wilayah Endemis Rabies

Pemkab Sikka Vaksinasi 1.087 Ekor Anjing di Wilayah Endemis Rabies

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com