Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Sulitnya Pedagang TWA Tangkuban Perahu, Tak Berjualan Sejak Ada Erupsi, Makin Terpuruk Saat PPKM

Kompas.com - 13/08/2021, 16:16 WIB
Putra Prima Perdana,
I Kadek Wira Aditya

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Dua tahun sudah Gunung Tangkuban Perahu erupsi. Tepatnya pada bulan Juli tahun 2019.

Erupsi tersebut bisa dikatakan, menjadi awal pukulan telak untuk perekonomian ribuan pedagang yang mencari nafkah di dalam Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Tangkuban Perahu karena hampir dua bulan tutup dan tidak menerima kunjungan wisatawan.

Hal tersebut mengakibatkan para pedagang menganggur dan tidak ada pendapatan sepeser pun.

Baca juga: Sempat Terlihat di Dreamland, Seorang Perempuan Hilang di Gunung Kareumbi Bandung

Tidak sampai satu tahun, pukulan terhadap perekonomian para pedagang kembali terjadi ketika Covid-19 masuk ke Indonesia dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) diberlakukan pemerintah. TWA Gunung Tangkuban Perahu kembali ditutup selama tiga bulan.

Meski boleh menerima kunjungan, jumlah wisatawan yang datang ke Gunung Tangkuban Perahu baik dalam dan luar negeri jauh menurun dari sebelumnya.

Baca juga: Hari Pertama Aturan Ganjil Genap di Kabupaten Bandung, Tak Dilakukan Penilangan, Pengemudi Diminta Putar Balik

Kesulitan pedagang berlanjut ketika pemerintah pusat menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sejak bulan Juli 2021.

Hingga hari ini, pedagang belum juga bisa berdagang lantaran PT Graha Rani Putra Persada (GRPP) selaku pengelola Gunung Tangkuban Perahu menutup kunjungan wisata.

"Kalau sekarang sudah hampir dua bulan enggak jualan, ngasuh cucu saja di rumah. Bingung juga kalau begini terus. Waktu erupsi enggak jualan, terus ada Corona, sekarang PPKM. Waktu boleh dibuka juga pengunjung sedikit," kata Eli (62), salah satu pedagang makanan di TWA Gunung Tangkuban Perahu kepada Kompas.com, Jumat (13/8/2021) siang.

Lantaran tidak ada pemasukan sama sekali, Eli mengaku terpaksa harus menjual barang-barang untuk menutupi kebutuhan hidup sehari-hari.

Padahal dulu menurut dia, dalam satu hari dia mampu mendapatkan penghasilan bersih mencapai Rp.200.000 per hari.

"Yang ada saja dijual. Ada hape anak dijual buat beras. Bapak cuma kuli macul. Pendapatannya paling cuma Rp.50.000 sampai Rp.75.000 sehari. Itu juga kalau ada yang nyuruh," tandasnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Eks Pegawai BP2MI Bandara Soekarno-Hatta Dituntut 1,5 Tahun Penjara

3 Eks Pegawai BP2MI Bandara Soekarno-Hatta Dituntut 1,5 Tahun Penjara

Regional
Saat Keluarga Dokter Wisnu Titip Surat untuk Presiden Jokowi, Minta Bantuan Pencarian

Saat Keluarga Dokter Wisnu Titip Surat untuk Presiden Jokowi, Minta Bantuan Pencarian

Regional
Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Kejati Sumbar Panggil Bupati Solok Selatan

Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Kejati Sumbar Panggil Bupati Solok Selatan

Regional
Mantan Walkot Tangerang Maju sebagai Calon Gubernur Banten

Mantan Walkot Tangerang Maju sebagai Calon Gubernur Banten

Regional
Jumlah Pengangguran di Banten Tertinggi se-Indonesia

Jumlah Pengangguran di Banten Tertinggi se-Indonesia

Regional
Konten Judi 'Online' dan Hoaks Pemilu Terdeteksi, Kapolda Lampung: Akun Palsu Cari Keuntungan Trafik

Konten Judi "Online" dan Hoaks Pemilu Terdeteksi, Kapolda Lampung: Akun Palsu Cari Keuntungan Trafik

Regional
Ditinggal Berkebun, Rumah Warga Kabupaten Semarang Ludes Terbakar

Ditinggal Berkebun, Rumah Warga Kabupaten Semarang Ludes Terbakar

Regional
Jateng Mulai Kemarau Bulan Mei, Pemprov Antisipasi Risiko Kekeringan

Jateng Mulai Kemarau Bulan Mei, Pemprov Antisipasi Risiko Kekeringan

Regional
Tingkatkan Kesejahteraan ASN-Pensiunan, Pemprov Sumut dan Taspen Sosialisasikan Program JKK hingga JKM

Tingkatkan Kesejahteraan ASN-Pensiunan, Pemprov Sumut dan Taspen Sosialisasikan Program JKK hingga JKM

Regional
Guru di Pontianak yang Cabuli Siswinya hingga Hamil Divonis 12 Tahun Penjara

Guru di Pontianak yang Cabuli Siswinya hingga Hamil Divonis 12 Tahun Penjara

Regional
Dukung Bupati Blora, FKDT Siap Laksanakan Program 'Sekolah Sisan Ngaji'

Dukung Bupati Blora, FKDT Siap Laksanakan Program "Sekolah Sisan Ngaji"

Regional
Misteri Kematian Dimas di Kayong Utara, Polisi Pastikan Kecelakaan Tunggal

Misteri Kematian Dimas di Kayong Utara, Polisi Pastikan Kecelakaan Tunggal

Regional
Pejabat DKP Banten Ditetapkan Tersangka Korupsi Breakwater Cituis

Pejabat DKP Banten Ditetapkan Tersangka Korupsi Breakwater Cituis

Regional
Ambil Formulir Pendaftaran PDI-P, Ketua DPRD Banyumas Siap Maju Pilkada Lagi

Ambil Formulir Pendaftaran PDI-P, Ketua DPRD Banyumas Siap Maju Pilkada Lagi

Regional
Viral, Video Anggota Satpol PP Makassar Dipukul Saat Razia 'Manusia Silver'

Viral, Video Anggota Satpol PP Makassar Dipukul Saat Razia "Manusia Silver"

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com