Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkunjung ke Kampung Abar Jayapura, Penghasil Gerabah di Tanah Papua

Kompas.com - 13/08/2021, 06:26 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Kampung Abar di Distrik Ebungfau Kabupaten Jayapura, terkenal sebagai penghasil gerabah di Papua.

Untuk menjangkau Kampung Abar yanag ada di pinggiran Danau Sentani ini, warga dapat menyeberang menggunakan perahu melalui Dermaga Kampung Yahim, Kelurahan Dobonsolo, Distrik Sentani.

Dikutip dari Tribun Papua, jarak tempuh dari pusat Kota Jayapura menuju dermaga Kampung Yahim Sentani sekira 1,5 jam, menggunakan mobil atau sepeda motor.

Baca juga: Konser Musik Virtual Natal, Kumpulkan Rp 300 Juta untuk Rumah Baca di Sentani Papua

Selanjutnya dari Dermaga Yahim, warga dapat menyewa perahu yang telah disediakan menuju Kampung Abar.

Perjalanan ke Kampung Abar dari Dermaga Yahim, memakan waktu selama 20 menit.

Sepanjang perjalanan, wisatawan akan disuguhi pemandangan Danau Sentani yang merupakan danau terbesar di Papua.

Baca juga: Menjaga Tradisi Seni Lukis Khombow Khas Asei Sentani Papua

Membuat gerabah secara manual

Kerajinan tanah liat di Desa Abar, Danau Sentani, Jayapura, PapuaKOMPAS.com/Ni Luh Made Pertiwi F. Kerajinan tanah liat di Desa Abar, Danau Sentani, Jayapura, Papua
Sesampainya di Dermaga Kampung Abar, pengunjung akan disambut oleh sekelompok anak kecil.

Selain itu penduduk desa begitu ramah menyapa para pengunjung dan menjelaskan tradisi mereka dalam membuat kerajinan dari tanah liat atau sempe.

Para mace dengan senyum manis memperlihatkan cara membuat gerabah. Untuk membuat tanah liat menjadi sebuah tempayan besar hanya dibutuhkan waktu sekitar satu jam.

Baca juga: Mengenal Hutan Perempuan, Sepotong Surga di Teluk Youtefa Papua yang Rusak karena Tangan Manusia

Dikutip dari pemberitaan Kompas.com, pembuatan gerabah biasanya dilakukan di teras rumah warga yang berada di tepi Danau Sentani. Walau demikian, desa ini juga memiliki pabrik mini tanah liat.

Di pabrik mini, tanah liat dibuat dengan cepat menggunakan meja putar. Ada juga pembakaran tanah liat yang menggunakan batubara.

Dengan adanya pabrik mini, jumlah gerabah yang dihasilkan desa lebih banyak. Selain digunakan warga sekitar, gerabah ini juga dijual ke luar Jayapura.

Selain sebagai nelayan, hampir semua warga Desa Abar terampil dalam mengolah tanah liat.

Baca juga: Cerita Mama-mama Papua Jaga Hutan Perempuan di Teluk Youtefa, Pria yang Datang Harus Bayar Denda Adat

Kerajinan ini merupakan tradisi turun temurun. Di Kampung Abar cukup mudah menemukan tanah liat yang tersebar meluas di desa dengan beragam warna.

Hasilnya adalah gerabah dengan gradasi warna yang beragam mulai dari kuning, merah, cokelat, dan hitam.

Dari lempung tak bernilai, masyarakat Desa Abar mampu membuat gerabah unik yang banyak dicari orang dan hingga saat ini gerabah Desa Abar begitu terkenal di Papua.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenag Luncurkan Program Senam Haji dan Batik Haji Indonesia di Medan

Kemenag Luncurkan Program Senam Haji dan Batik Haji Indonesia di Medan

Regional
Dimeriahkan Artis Papan Atas, Pemprov Riau Sediakan 150 Stan UMKM Gratis di Gebyar BBI BBWI Riau

Dimeriahkan Artis Papan Atas, Pemprov Riau Sediakan 150 Stan UMKM Gratis di Gebyar BBI BBWI Riau

Regional
Temuan Mayat Perempuan Dalam Koper di Cikarang, Keluarga Duga Pelaku Orang Terdekat

Temuan Mayat Perempuan Dalam Koper di Cikarang, Keluarga Duga Pelaku Orang Terdekat

Regional
'Usai Mayat Majikan Berhasil Dievakuasi, Anjingnya Juga Ikut Mati'

"Usai Mayat Majikan Berhasil Dievakuasi, Anjingnya Juga Ikut Mati"

Regional
Lagi, Seorang Petani di Brebes Tewas Diduga Karena Tabrak Lari

Lagi, Seorang Petani di Brebes Tewas Diduga Karena Tabrak Lari

Regional
4.500 Kader Semarakkan Jambore PKK Tingkat Kota Pekanbaru, Tampilkan Inovasi Kartini Masa Kini

4.500 Kader Semarakkan Jambore PKK Tingkat Kota Pekanbaru, Tampilkan Inovasi Kartini Masa Kini

Regional
Dua Truk Tabrakan di Jalan Lintas Sumatera akibat Jalan Berlubang

Dua Truk Tabrakan di Jalan Lintas Sumatera akibat Jalan Berlubang

Regional
9 Wisatawan di Gunungkidul Tersengat Ubur-ubur yang Mendadak Muncul

9 Wisatawan di Gunungkidul Tersengat Ubur-ubur yang Mendadak Muncul

Regional
Mengenal NBDI, Madrasah Peradaban Perempuan Hebat Sasak

Mengenal NBDI, Madrasah Peradaban Perempuan Hebat Sasak

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Mobil Angkutan Terguling di Tanjakan Maluku Tengah, 1 Orang Tewas

Mobil Angkutan Terguling di Tanjakan Maluku Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Regional
Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung, Korban Terluka di Dada

Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung, Korban Terluka di Dada

Regional
Masa Jabatan Habis, Anggota DPRD Ini Kembalikan Baju Dinas ke Rakyat

Masa Jabatan Habis, Anggota DPRD Ini Kembalikan Baju Dinas ke Rakyat

Regional
Aparat Telusuri Kabar Pria Bersenjata Api Merambah Hutan di Aceh Timur

Aparat Telusuri Kabar Pria Bersenjata Api Merambah Hutan di Aceh Timur

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com