Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Arahan Luhut untuk Tekan Lonjakan Kasus Positif Covid-19 di Bali

Kompas.com - 12/08/2021, 15:55 WIB
Ach Fawaidi,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

BALI, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan meminta Pemerintah Provinsi Bali melakukan perbaikan dalam penanganan Covid-19.

Perbaikan itu di antaranya mendorong pasien Covid-19 untuk melakukan isolasi terpusat (isoter) demi mencegah klaster keluarga terjadi di Bali.

"Masalah isoter jadi kunci, bagaimana bisa sebanyak mungkin masuk ke dalam isoter. Jadi mengurangi klaster-klaster di keluarga," kata Luhut saat mengunjungi program vaksinasi di DPRD Provinsi Bali, Kamis (12/8/2021).

Luhut menyebut, sarana dan prasarana di Bali untuk isolasi terpusat sejatinya sudah memadai.

Dokter, oksigen, hingga obat-obatan dipandang sudah cukup untuk menampung pasien Covid-19 yang saat ini masih menjalani isolasi mandiri.

Baca juga: Detik-detik Pria Tewas di Dasar Sumur, Sempat 4 Kali Terjatuh Saat Coba Memanjat Naik

Ia meminta masyarakat tak takut untuk menjalani isolasi terpusat.

"Isoter itu disiapkan oleh pemerintah, obat cukup, makan cukup, dokter cukup, olahraga cukup, tempatnya bagus. Semuanya harus kompak," kata dia.

Selain masalah isolasi terpusat, Luhut mendorong Pemprov Bali untuk meningkatkan tracing dan testing Covid-19.

Selama ini, lanjut dia, kemampuan tracing dan testing Covid-19 di Bali masih jauh dari standar yang ditentukan.

"Memang testing tracing itu masih kurang di Bali, jadi ini yang harus diperhatikan," kata dia.

Peningkatan tracing dan testing itu, penting untuk memberikan perawatan secepat mungkin pada pasien Covid-19.

 

Dengan begitu, petugas akan lebih mudah mengidentifikasi pasien tersebut akan diarahkan ke RS atau ke tempat isolasi terpusat di tengah kasus positif Covid-19 di Bali yang masih cenderung stagnan.

"Karena sekarang 90 persen (warga Bali) sudah vaksin, mestinya sih sudah bagus (ada penurunan kasus). Tapi ini kan stagnan. belum turun," tuturnya.

Luhut juga menyinggung kegiatan upacara keagamaan di Bali yang masih berlangsung di tengah lonjakan kasus Covid-19.

Menurutnya, kegiatan itu berisiko menjadi klaster baru penyebaran Covid-19.

Baca juga: Petani di Bali Temukan Mortir di Kebun, Diduga Sisa Peninggalan Perang

Oleh sebab itu, ia mendorong pemerintah Provinsi Bali meredam kegiatan upacara keagamaan demi menekan laju kasus positif Covid-19.

"Acara keagamaan sementara diredam dulu, ini kan kalau sampai 1.200 kumpul, itu kan klaster baru," kata dia.

Ia yakin, ketika tiga persoalan itu tertangani dengan baik, kasus positif Covid-19 di Bali bisa diturunkan.

"Jadi saya minta ke Pak Gubernur, Pak Wagub, Pak Bupati, ayo kerja sama-sama," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com