Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengakuan Anak Akidi Tio di Jakarta Saat Diperiksa Polda Sumsel soal Sumbangan Rp 2 Triliun

Kompas.com - 11/08/2021, 09:11 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Polda Sumatera Selatan masih terus melakukan penyelidikan terkait sumbangan Rp 2 triliun yang dijanjikan Heriyanti, anak bungsu dari Akidi Tio, kepada Kapolda Sumsel Irjen Eko Indra Heri untuk penanganan Covid-19.

Untuk mengetahui kebenaran dana tersebut, penyidik Polda Sumsel pun berangkat ke Jakarta untuk melakukan pemeriksaan terhadap anak Akidi Tio yang tinggal di Jakarta.

Diketahui, Heriyanti memiliki enam orang bersaudara, satu meninggal dunia dan lima orang tinggal di Jakarta.

Baca juga: Kakak Heriyanti Diperiksa Polda Sumsel di Jakarta, Mengaku Tidak Tahu Akidi Tio Punya Tabungan Rp 2 Triliun

Tidak pernah lihat dan dengar

Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Supriadi mengatakan, dari keterangan kakak Heriyanti berinisial P, ia mengaku tidak mengetahui soal sumbangan Rp 2 triliun yang hendak diberikan oleh Heriyanti dalam penanganan Covid-19 di Sumsel.

Bahkan, sambung Supriadi, kakak kelima Heriyanti ini pun menegaskan tidak mengetahui adanya tabungan Rp 2 triliun dari mendiang almarhum ayahnya, Akidi Tio.

"Dia merasa tidak pernah dengar dan tidak pernah tahu bahwa orangtuanya memiliki uang sejumlah itu. Dia tahunya begitu," kata Supriadi dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Selasa (10/8/2021).

"Tetapi, dia tidak tahu kalau memang dari Heriyanti sendiri yang tahu soal uang itu," sambungnya, dikutip dari Kompas TV.

Baca juga: Polemik Sumbangan Rp 2 Triliun dari Anak Akidi Tio hingga Polisi Beda Pernyataan

Empat orang batal diperiksa

Supriadi mengatakan, rencananya penyidik dari Polda Sumsel akan meminta keterangan lima anak Akidi Tio di Jakarta terkait dengan sumbangan Rp 2 triliun tersebut.

Namun, sambungnya, penyidik hanya bisa meminta keterangan dari satu orang, yakni P. Sebab, empat orang lainnya batal diminta keterangan karena terpapar Covid-19.

"Sehingga, anggota tidak berani melakukan pemeriksaan. Jadi hanya P ini yang bisa ditemui dan diminta keterangan," ungkapnya.

Baca juga: Terima Bantuan dari Paguyuban Tionghoa Senilai Rp 2 M, Kapolda Sumsel: Ini adalah Akidi Effect

Masih terperiksa

Terkait dengan sumbangan Rp 2 triliun dari Heriyanti hoaks atau tidak, Supriadi belum bisa memastikannya karena masih dalam pemeriksaan.

"Kita belum bisa memastikan itu (pemberian Rp 2 triliun) hoaks atau tidak karena masih didalami oleh Krimum," ujarnya.

Saat ini, kata Supriadi, status Heriyanti masih terperiksa.

Beberapa waktu yang lalu polisi melakukan tes kejiwaan terhadap Heriyanti. Namun, Supriadi tidak bisa membeberkan hasil tesnya dengan alasan privasi seseorang.

"Yang berhak menyampaikan adalah ahli psikiater kami (polisi) tidak bisa menyampaikan itu," ujarnya.

Baca juga: Fotonya Kunjungi Makam Akidi Tio Beredar di Medsos, Ini Kata Kapolda Sumsel

 

(Penulis : Kontributor Palembang, Aji YK Putra | Editor : Aprillia Ika)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Regional
Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Regional
UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

Regional
Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Regional
Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai 'Video Call' dengan Gerindra

Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai "Video Call" dengan Gerindra

Regional
Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Regional
Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Regional
Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Regional
Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Regional
Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Regional
DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

Regional
Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Regional
Gantikan Ganefri, Krismadinata Terpilih Jadi Rektor UNP 2024-2029

Gantikan Ganefri, Krismadinata Terpilih Jadi Rektor UNP 2024-2029

Regional
Anak Ketua DPC Gerindra Ambil Formulir Pilkada Blora di PDI-P

Anak Ketua DPC Gerindra Ambil Formulir Pilkada Blora di PDI-P

Regional
Video Viral Bocah Menangis di Samping Peti Mati Sang Ibu yang Dibunuh Ayahnya di Minahasa Selatan

Video Viral Bocah Menangis di Samping Peti Mati Sang Ibu yang Dibunuh Ayahnya di Minahasa Selatan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com