Masa orientasi sekolah
Di kompleks Ponpes Nurul Ulum juga terdapat sekolah formal setingkat SMP dan SMA, yaitu madrasah tsanawiyah dan madrasah aliyah.
Seorang tenaga pendidik di Ponpes Nurul Ulum mengonfirmasi, para santri yang juga siswa dan siswi kedua lembaga pendidikan formal itu mulai masuk mengikuti kegiata orientasi sekolah pada 25 Juli.
"Mereka adalah siswi kelas VII dan X yang sedang MOS (masa orientasi sekolah)," ujar tenaga pengajar bernama Yuni.
Menurut Yuni, santriwati yang pertama kali terkonfirmasi positif Covid-19 adalah siswi kelas VII.
"Dia dijemput orang tuanya dan pulang ke rumahnya di wilayah Kabupaten Blitar. Anaknya memang seperti tidak betah tinggal di pondok," ujarnya.
Yuni mengatakan, meski berada di masa PPKM Darurat, santri ponpes yang juga siswa dan siswi lembaga pendidikan formal di area Ponpes itu diharuskan menunjukkan negatif Covid-19 dengan tes antigen.
Menurutnya, meski terdapat kegiatan di Ponpes tersebut namun upaya pencegahan penularan Covid-19 telah dijalankan.
Baca juga: 22 Santriwati Positif Covid-19, Ponpes Putri di Kota Blitar Ditutup Sementara
Camat Parminto mengaku tidak mengetahui persis terkait adanya kegiatan sekolah formal di kompleks Ponpes Nurul Ulum.
Menurut Parminto, jika kegiatan itu berkaitan dengan pendidikan non-formal Ponpes sudah ada izin dari Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
"Kalau masalah santri kembali ke pondok pesantren seingat saya itu memang ada izin dari Gubernur namun dengan sejumlah syarat," ujarnya.
Alasan Gubernur, ujarnya, banyak keluhan dari wali dan orang tua santri terkait penutupan kegiatan di pondok pesantren.
"Daripada di rumah tidak benar, maka setahu saya santri diperbolehkan kembali ke pondok. Itu seingat saya ya. Tapi kalau kegiatan terkait dengan pendidikan formalnya, mestinya itu dilarang," ujar Parminto.
Satgas Covid-19 Kecamatan Kepanjenkidul, ujarnya, tidak melakukan klarifikasi terkait dugaan adanya kegiatan yang diselenggarakan madrasah tsanawiyah dan madrasah aliyah di dalam kompleks Ponpes.
Karena menurut Parminto, klarifikasi terkait masalah tersebut sudah dilakukan oleh Satgas Covid-19 Kota Blitar.
"Yang kami, di tingkat kecamatan, lakukan adalah menindaklanjuti temuan kasus itu dengan tracing dan seterusnya," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.