TABANAN, KOMPAS.com - Seorang Warga Negara (WN) Rusia berusia 27 tahun dilaporkan tersesat di Gunung Sang Hyang, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan, Bali.
Laporan permintaan bantuan tersebut diterima Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar (Basarnas Bali), Senin (9/8/2021) pukul 00.55 Wita.
"Menurut laporan, target sempat menyampaikan pesan melalui WA bahwa ia telah sampai di puncak gunung kurang lebih pukul 17.00 Wita, namun tidak mengetahui jalan kembali," kata Kepala Basarnas Bali Gede Darmada dalam keterangan tertulis, Senin (9/8/2021).
Baca juga: Kedinginan dan Kelaparan di Hutan Saat Sembunyi dari Kejaran Polisi, Perusak Ambulans Serahkan Diri
Kronologi
Menurut Darmada, WN Rusia tersebut mendaki Gunung Sang Hyang bersama dua orang temannya pada Minggu (8/8/2021) kemarin pukul 08.00 Wita.
Setelah mendaki beberapa kilometer, dua orang temannya kelelahan dan memutuskan untuk kembali.
Pada pukul 14.00 Wita kedua orang temannya tersebut kembali ke penginapan di Kabupaten Gianyar, Bali, dan tiba dengan selamat.
Namun, WN Rusia tersebut tetap melanjutkan pendakian dan berhasil mencapai puncak. Sayangnya, ia tidak tahu arah jalan atau rute turun gunung.
Baca juga: Penny Terancam Hukuman Seumur Hidup Usai Korupsi Dana Bantuan PKH Rp 450 Juta
Kemudian pada Senin (9/8) pukul 00.55 Wita, Basarnas menerima permohonan bantuan evakuasi WN Rusia tersebut dari teman-temannya.
"Sesaat setelah mendapatkan laporan, Basarnas Bali memberangkatkan enam orang rescuer menuju lokasi," kata dia.
Meski belum merinci identitas WN Rusia yang dimaksud, Darmada mengaku tim SAR gabungan masih dalam perjalanan menuju titik diduga target berada.
Unsur SAR lainnya yang terlibat diantaranya Polsek Penebel, relawan Gesing dan masyarakat setempat.
Baca juga: Pengakuan Peziarah yang Tersesat 3 Hari di Gunung Ungaran, Lagi Cari Solusi Usahanya yang Bangkrut
Kondisi Gunung Sang Hyang sendiri, lanjut Darmada, memiliki karakteristik vegetasi yang lebat, terutama di musim penghujan.
Atas dasar itu, ia menyarankan kepada siapapun yang akan melakukan pendakian untuk tak pergi seorang diri.
"Setidaknya menggunakan pemandu lokal dan membawa perlengkapan serta peralatan untuk pendakian," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.