PANDEGLANG, KOMPAS.com - Bupati Pandeglang Irna Narulita angkat bicara terkait temuan beras bantuan sosial di wilayahnya yang disebut mirip gumpalan batu.
Irna mengatakan beras tersebut memang ada, namun hanya sedikit jika dibandingkan dengan ribuan ton bansos yang sudah didistribusikan dalam kondisi bagus.
"Saya turut prihatin, tadi Pak Menko PMK beri apresiasi, dari sekian yang sudah didistribusikan, 90 persen, gak ada masalah, cuma nol koma nol sekian digit (yang rusak)," kata Irna di Gudang Bulog Pandeglang, Jumat (6/8/2021).
Irna bilang, beras yang rusak itu pun, sudah langsung diganti dengan cepat dengan beras yang baru. Bahkan dia bilang, masyarakat yang menerima beras rusak itu tidak mempermasalahkan karena langsung diganti.
Irna juga mengatakan, pihaknya selalu melakukan kroscek sebelum bansos didistribusikan ke masyarakat.
"Kita kroscek bersama sebelum sampai kepada penerima manfaat, dan hampir 130 tibu KK yang mendapatkan bantuan," kata Irna.
Baca juga: Bupati Pandeglang Sesak Napas gara-gara Covid-19, Pilih Isolasi Mandiri di Jakarta
Kita saling koreksi, dikawal semua pihak baik Polsek, Koramil, Kecamatan dan Desa, agar program PPKM ini harus dapat dinikmati masyarakat dan semoga kedepan tidak terjadi lagi," kata dia.
Dilaporkan sebelumnya, sejumlah warga di Kabupaten Pandeglang, Banten, kecewa dengan beras bantuan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang diberikan oleh pemerintah pusat.
Beras itu disebut tidak layak konsumsi karena kondisinya menggumpal seperti batu dan mengeluarkan bau tidak sedap.