Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beras Bansos PPKM Mirip Gumpalan Batu, Bupati Pandeglang: Cuma Nol Sekian Persen, Sisanya Bagus

Kompas.com - 07/08/2021, 07:00 WIB
Acep Nazmudin,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PANDEGLANG, KOMPAS.com - Bupati Pandeglang Irna Narulita angkat bicara terkait temuan beras bantuan sosial di wilayahnya yang disebut mirip gumpalan batu.

Irna mengatakan beras tersebut memang ada, namun hanya sedikit jika dibandingkan dengan ribuan ton bansos yang sudah didistribusikan dalam kondisi bagus.

"Saya turut prihatin, tadi Pak Menko PMK beri apresiasi, dari sekian yang sudah didistribusikan, 90 persen, gak ada masalah, cuma nol koma nol sekian digit (yang rusak)," kata Irna di Gudang Bulog Pandeglang, Jumat (6/8/2021).

Baca juga: Gubernur Banten Dikritik Netizen, gara-gara Pamer Masak Nasgor Kambing Saat Warga Terima Bansos Beras Berjamur

Irna bilang, beras yang rusak itu pun, sudah langsung diganti dengan cepat dengan beras yang baru. Bahkan dia bilang, masyarakat yang menerima beras rusak itu tidak mempermasalahkan karena langsung diganti.

Irna juga mengatakan, pihaknya selalu melakukan kroscek sebelum bansos didistribusikan ke masyarakat.

"Kita kroscek bersama sebelum sampai kepada penerima manfaat, dan hampir 130 tibu KK yang mendapatkan bantuan," kata Irna.

Baca juga: Bupati Pandeglang Sesak Napas gara-gara Covid-19, Pilih Isolasi Mandiri di Jakarta

Warga menunjukkan beras bantuan PPKM yang kondisinya tidak layak di Kabupaten Pandeglang, Banten, Kamis (5/8/2021).KOMPAS.COM/ACEP NAZMUDIN Warga menunjukkan beras bantuan PPKM yang kondisinya tidak layak di Kabupaten Pandeglang, Banten, Kamis (5/8/2021).
Kendati demikian, Irna mengatakan, kejadian ini menjadi pelajaran bersama dan lebih mengetatkan pengecekan untuk BST, BPNT, PKH dan program bansos lainnya sebelum dibagikan ke masyarakat.

Kita saling koreksi, dikawal semua pihak baik Polsek, Koramil, Kecamatan dan Desa, agar program PPKM ini harus dapat dinikmati masyarakat dan semoga kedepan tidak terjadi lagi," kata dia.

Dilaporkan sebelumnya, sejumlah warga di Kabupaten Pandeglang, Banten, kecewa dengan beras bantuan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang diberikan oleh pemerintah pusat.

Beras itu disebut tidak layak konsumsi karena kondisinya menggumpal seperti batu dan mengeluarkan bau tidak sedap.

Warga menunjukkan beras bantuan PPKM yang kondisinya tidak layak di Kabupaten Pandeglang, Banten, Kamis (5/8/2021).KOMPAS.COM/ACEP NAZMUDIN Warga menunjukkan beras bantuan PPKM yang kondisinya tidak layak di Kabupaten Pandeglang, Banten, Kamis (5/8/2021).

Salah satu warga yang menerima beras tersebut adalah Uki, warga Kelurahan Pandeglang, Pandeglang yang menerima beras tersebut pada Selasa (3/8/2021).

Beras yang diterima olehnya sebanyak satu karung berukuran 10 kilogram. Saat dibuka, dia kaget lantaran kondisi berasnya tidak bagus.

"Warnanya kuning agak kebiruan dan menggumpal keras, saya kecewa," kata Uki ditemui di rumahnya, Kamis (5/8/2021).

Dia mengatakan, beras itu berasal dari Bulog. Hal tersebut diketahui dari tulisan yang tertera di kemasan karung yakni 'Beras Bulog Medium 10 Kg'. Beras itu diperuntukkan untuk warga yang terdampak PPKM.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
'Bullying' Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

"Bullying" Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

Regional
50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

Regional
Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Regional
Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Regional
Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Regional
Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Regional
Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Regional
Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com