MADIUN, KOMPAS.com - Wali Kota Madiun Maidi meminta warga tidak terlalu senang setelah wilayah itu menyandang status zona oranye atau risiko sedang penularan Covid-19.
Sebelumnya, Kota Madiun menyandang status zona merah atau risiko tinggi penularan Covid-19.
Baca juga: Cerita Pemilik Warung di Kota Sorong Sediakan Soto Ayam Gratis bagi Warga Isoman
Maidi mengingatkan, masyarakat harus tetap hati-hati karena perubahan zona saat pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 4 bisa sering terjadi.
“Zona oranye, kita harus hati-hati. Kita jangan senang menyambut zona yang sifatnya warnanya mudah berubah,” kata Maidi di Madiun, Rabu (4/8/2021).
Meski sudah berada di zona oranye, Kota Madiun masih menerapkan PPKM level 4.
Maidi menambahkan, tambahan kasus positif Covid-19 harian, angka kematian, dan bed occupancy rate (BOR) di Kota Madiun menurun.
Sementara itu, jumlah pasien sembuh terus meningkat.
Agar keluar dari PPKM level empat, mantan Sekda Kota Madiun ini meminta warganya tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan. Dengan demikian jumlah warga yang positif Covid-19 dan BOR di rumah sakit semakin turun.
“Kalau Kota Madiun sudah berubah warna (turun ke oranye) tapi masih level empat ya kita pelan-pelan lah. Untuk itu kuncinya mari disiplin prokes agar semuanya bisa jalan (ekonominya),” ujar Maidi.
Menurut Maidi, ketidakdisiplinan warga membuat kasus positif Covid-19 meningkat. Kondisi itu berdampak terhadap usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang kesulitan berjualan.
“Kita seperti ini karena tidak disiplin prokes. Kalau disiplin prokes maka semuanya jalan. Yang positif semakin berkurang dan rumah sakit kosong sehingga akhirnya dibuka (ekonominya),” kata Maidi.
“Kalau tidak disiplin akhirnya sana kena dan sini kena. Akhirnya PKL dan UMKM tidak bisa jualan. Kalau semau disiplin maka semuanya bisa (jualan),” ujar Maidi.
Bagi Maidi, disiplin menerapkan prokes menjadi salah satu kunci keberhasilan memutus mata rantai penularan Covid-19. Dengan demikian roda ekonomi kembali berputar di bumi Kota Pendekar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.