Kangen jailin teman
Cerita kocak selama sekolah offline disampaikan juga Dinda Rafitri, siswi kelas 12 SMAN 9 Bandung. Ia menceritakan, suatu hari di jamkos, ada seorang temannya tidur di kelas.
"Ada satu teman yang kebo banget, sering tidur. Saat jamkos dia tidur, padahal kita berisik banget. Terus kita videoin dan enggak bangunin dia walaupun udah bel pulang sekolah," ucap dia.
Saat bangun, siswa tersebut melihat sekolah sepi. Ia agak marah, kemudian bertanya kenapa tidak ada yang bangunkan dia.
Di masa pandemi ini, yang Dinda rindukan adalah belajar kelompok, diskusi materi dengan guru. Lalu ngobrol sama teman, curhat, lucu-lucuan, main games bareng, nyanyi di kelas, dan lainnya.
"Pengalaman menarik saat ulang tahun sekolah. Ada acara perform unjuk bakat yang seru banget. Di akhir acara, kita nyanyi bareng, nari pake DJ," ucap dia.
Sekolah online membuat pola hidup berubah. Ia tetap bisa berdiskusi dan tanya jawab dengan guru ataupun teman, tetapi feel-nya berbeda.
Berharap Covid-19 berakhir
Muhammad Firza Mahadeta (17), siswa SMAN 2 Tasikmalaya, juga merasakan kerinduan yang sama. Apalagi pembelajaran jarak jauh tidak bisa diserap 100 persen.
"Belajar online menuntut siswa lebih mandiri dan waktu belajarnya yang jarang tidak tentu," tutur Firza.
Firza pun berharap pandemi Covid-19 segera berakhir. Bisa jadi, harapannya sekolah offline di kelas 12 ini seperti mimpi.
Namun, ia berharap Indonesia mampu melewati pandemi dan mengadakan sekolah offline.
"Saya juga berharap pemerintah membuat kurikulum yang lebih membantu siswa memahami pelajaran virtual ini, sehingga siswa merasa tidak jenuh dengan sekolah online ini," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.