Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepala BNPB Dorong Warga Lakukan Isolasi Terpusat di Shelter: Semua Sudah Disiapkan

Kompas.com - 28/07/2021, 11:32 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Khairina

Tim Redaksi

 

 

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Meningkatnya angka kematian saat isolasi mandiri akibat terpapar Covid-19 merupakan masalah yang kompleks.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Ganip Warsito mengatakan isolasi mandiri tidak bisa serta merta dilakukan di rumah.

Tetapi, harus memenuhi persyaratan-persyaratan, seperti harus memiliki kamar mandi terpisah sendiri dan memiliki kamar tidur sendiri.

"Jika memang rumah tidak bisa untuk isolasi mandiri lebih baik melakukan isolasi terpusat. Karena di isolasi terpusat tempat sudah disiapkan, dokter, perawat sudah disiapkan," kata dia, saat meninjau di kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY, Selasa (27/7/2021).

Baca juga: Tak Bisa Berjualan Selama PPKM Darurat, PKL di Tegal Kibarkan Bendera Putih

Ia menambahkan dengan isolasi di shelter terpusat maka dapat mencegah anggota keluarga ikut terpapar Covid-19.

"Konsepnya supaya enggak nular itu kan orang harus diisolasi, harus dipisahkan yang sakit dan yang tidak sakit supaya tidak terjadi penularan," jelas dia.

Ia menambahkan mayoritas pasien Covid-19 yang meninggal dunia adalah mereka yang sudah lanjut usia.

Lansia ini memiliki mobilitas cenderung lebih kecil jika dibanding dengan usia produktif, justru mereka terpapar dari keluarga maupun tetangga sekitar.

"Ini dugaan kami karena masyarakat kita itu hidup di komunitas. Budaya saling silaturahmi, kalau bahasanya Pak Sekda mangan ora mangan kumpul (makan tidak makan kumpul). Ini yang sedang kita urai," katanya.

Ia mendorong warga untuk mau melakukan isolasi terpusat di shelter-shelter yang sudah disediakan oleh pemerintah, sehingga diharapkan dapat memisahkan diri dari warga yang sehat.

Sementara itu Wakil Komandan TRC BPBD DIY Indrayanto mengungkapkan bahwa angka kematian pasien Covid-19 di DI Yogyakarta sejak awal Juli hingga sekarang cenderung naik 5 kali lipat, jika dibanding dengan bulan sebelumnya.

Dia merinci, sebanyak 639 kasus meninggal adalah pasien Covid-19 yag sedang menjalani isolasi mandiri, lalu terdapat 1.831 kasus meninggal dunia saat perawatan di rumah sakit.

"Data ini sampai 25 Juli, isoman tergolong tinggi 639 kasus. Ini bahkan lebih tinggi dari akumulasi kasus kematian bulan Juni. Isoman ini ada surat keterangan infeksius, positif dari antigen maupun PCR," ungkapnya.

Indra sapaanya, mengatakan bahwa warga masih banyak yang memilih untuk isolasi mandiri, warga yang melakukan isolasi terpusat masih rendah.

Padahal sambung dia tindakan dan pengawasan medis tidak optimal ketika melakukan isolasi mandiri.

"Tingkat keparahan lebih tinggi di rumah, lalu menuju fasyankes tapi waktunya tidak cukup. Ini jadi persoalan kalau tidak terlayani," ujarnya.

Baca juga: Stok Vaksin Aman, Dinkes Gunungkidul Kejar Target 4.000 Dosis dalam Sehari

Ia memastikan jumlah shelter di DI Yogyakarta masih mencukupi untuk warga yang akan melakukan isolasi terpusat. Hingga sekarang terdapat 1.000 tempat tidur yang tersebar di shelter daerah.

"Masih ada sekitar 1.000 lebih dari 20 shelter. Masing-masing kota maupun kabupaten juga punya shelter. Belum ditambah shelter milik swasta hingga organisasi masyarakat, idealnya isolasi ya di shelter," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jaksa Beberkan Dugaan Korupsi Kades Wailebe NTT yang Ditetapkan Jadi Tersangka

Jaksa Beberkan Dugaan Korupsi Kades Wailebe NTT yang Ditetapkan Jadi Tersangka

Regional
Perkembangan Situasi di Intan Jaya, TNI-Polri Berhasil Evakuasi Jenazah Warga yang Ditembak KKB

Perkembangan Situasi di Intan Jaya, TNI-Polri Berhasil Evakuasi Jenazah Warga yang Ditembak KKB

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Regional
Antisipasi Meroketnya Harga Pangan, Alokasi Pupuk Ditambah 9,55 Juta Ton

Antisipasi Meroketnya Harga Pangan, Alokasi Pupuk Ditambah 9,55 Juta Ton

Regional
KPU Sikka Tetapkan 35 Caleg Terpilih Periode 2024-2029, Ini Daftarnya

KPU Sikka Tetapkan 35 Caleg Terpilih Periode 2024-2029, Ini Daftarnya

Regional
Perempuan di Bawah Umur Diperkosa 7 Pria di Pantai, Sempat Dicekoki Miras

Perempuan di Bawah Umur Diperkosa 7 Pria di Pantai, Sempat Dicekoki Miras

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Cerita Erik 20 Tahun Jadi Relawan Tagana demi Kemanusiaan

Cerita Erik 20 Tahun Jadi Relawan Tagana demi Kemanusiaan

Regional
50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

Regional
Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Regional
Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Regional
Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Regional
Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com