Capaian Testing Covid-19 Solo di Atas 90 Persen, Gibran: Akan Kami Tingkatkan

SOLO, KOMPAS.com -Pemeriksaan (testing) Covid-19 harian di Solo, Jawa Tengah tergolong tinggi.

Berdasarkan data Kemenkes per 21 Juli 2021, Solo menjadi salah satu dari lima daerah di Indonesia yang mencapai target di atas 90 persen untuk capaian testing harian.

Selain Solo, daerah yang mencapai target di atas 90 persen itu adalah Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Yogyakarta, dan Kabupaten Sumenep.

Baca juga: Buntut Pengancaman Nakes RSUD Ngipang Solo, Polisi Periksa Saksi dan Terduga Pelaku

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengatakan, akan meningkatkan testing Covid-19 guna mengetahui tingkat penularan di setiap wilayah.

"Testing tinggi. Akan kami tingkatkan," kata Gibran melalui pesan singkat, Jumat (23/7/2021).

Testing Covid-19 harian di Solo tidak hanya dilakukan terhadap kontak erat, tetapi juga secara acak di tempat-tempat keramaian.

"Kita sering tes acak di tempat keramaian," ungkap dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Solo Siti Wahyuningsih menambahkan, testing harian yang dilakukan selama ini rata-rata ada 800 orang.

Pemeriksaan ini terfokus terhadap kontak erat positif Covid-19. Setiap satu pasien Covid-19 ada 15 orang yang dites.

"Kita tidak terpengaruh hari libur, tapi tergantung jumlah kasusnya (kofirmasi). Kemarin PCR 600 orang belum rapid test antigennya," katanya.

Baca juga: Kasus Aktif Covid-19 Tertinggi di Jatim, Pemkab Madiun Klaim karena Testing dan Tracing yang Masif

"Kalau yang positif tidak usah lapor karena kita harus segera action (tracing) kalau itu positif," sambung dia.

Dalam Inmendagri Nomor 22 Tahun 2021 tentang PPKM Level 4 target testing harian Solo yang harus dicapai adalah 1.112 orang perhari.

Guna mengejar target itu, pihaknya meminta fasilitas kesehatan yang melakukan testing melaporkan datanya setiap hari.

Sebab, banyak warga yang melakukan swab dengan metode polymerase chain reaction (PCR) maupun swab antigen secara mandiri.

"Makanya saya akan konsolidasi laporannya itu tertib atau tidak seperti itu. Karena yang melakukan swab PCR maupun antigen mandiri itu banyak," pungkasnya.