Budi Pradetyo, salah satu penjual kambing menyebut, meski ekonomi terdampak pandemi Covid-19, daya beli masyarakat masih tinggi.
Tahun ini, Budi mengaku menyesuaikan harga dan ukuran hewan kurban yang dijual.
"Buat pedagang kecil seperti kami, bagaimana caranya agar tetap berjualan meski untung sedikit," kata penjual hewan kurban di Jalan Semarang Surabaya ini.
Hingga sehari menjelang Idul Adha, Budi telah menjual 26 kambing jenis domba dan kacangan.
"Khusus tahun ini saya jual dari harga Rp 1,7 juta hingga Rp 3,5 juta per ekor. Tahun-tahun sebelumnya ada yang seharga Rp 5 juta per ekor," ujarnya.
Baca juga: Video Viral 28 Anggota Satpol PP Pesta Minuman Beralkohol, Kasatpol PP Ende: Sudah Disanksi
Menurut Ketua Paguyuban Pedagang Sapi dan Daging Sapi (PPDS) Jawa Timur Muthowif, permintaan hewan kurban tahun ini menurun hingga 20 persen.
"Selain karena PPKM Darurat, sebagian masyarakat juga banyak menggunakan dananya untuk biaya masuk sekolah anak-anaknya," terang Muthowif.
Akibat PPKM darurat, penjual hewan kurban musiman di Surabaya juga berkurang. PPKM darurat, menurut dia, menghambat distribusi hewan kurban.
Ia juga membenarkan banyak masjid yang tidak menggelar penyembelihan hewan kurban dengan alasan protokol kesehatan, tetapi masih ada kelompok-kelompok arisan warga yang tetap menggelar penyembelihan hewan kurban.
"Mereka ini yang rutin menggelar arisan dalam jangka waktu yang lama, tujuh orang untuk satu ekor sapi. Mereka sudah menyicil pembelian hewan kurban sejak tahun lalu," jelasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.