BLITAR, KOMPAS.com - Polisi mengungkapkan fakta baru terkait kematian Winda Oktaviani, remaja perempuan berusia 14 tahun dengan tato kuda poni di punggungnya.
Sebelum mayatnya ditemukan mengambang di sungai di Desa Jimbe, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar akhir pekan lalu, polisi meyakini Winda berada di sebuah warung kopi di wilayah Kecamatan Lodoyo pada Senin (12/7/2021).
Baca juga: Identitas Mayat Perempuan Bertato Kuda Poni di Blitar Akhirnya Terungkap
Sempat minum miras
Warung kopi yang ada di dekat sungai itu merupakan tempat Winda dan teman-temannya berkumpul.
Berdasarkan keterangan yang dihimpun oleh polisi, Winda dan teman-temannya minum minuman keras di tempat itu sejak Minggu malam (11/7/2021).
"Senin paginya, korban menyendiri di pinggir sungai. Ketika seorang temannya yang dianggap sebagai pacar korban bermaksud mengajaknya ke warung itu, korban sudah tidak ada kecuali sepasang sandal di pinggir sungai," ujar Kapolres Blitar AKBP Leonard M Sinambela kepada Kompas.com, Senin (19/7/2021).
Menurut Leo, polisi meyakini momen itulah momen terakhir Winda sebelum kemudian menghilang.
Lima hari kemudian, mayat Winda ditemukan oleh dua orang pencari ikan di Desa Jimbe, Kecamatan Kademangan.
Jarak antara warung tempat Winda minum miras bersama teman-temannya dengan titik mayatnya ditemukan mencapai sekitar 5 kilometer.
Leo menduga, Winda jatuh ke sungai di belakang warung tempat dia biasa nongkrong dan hanyut hingga jasadnya ditemukan dua orang pencari ikan pada Sabtu sore (17/7/2021).
Dugaan ini, ujarnya, sejalan dengan hasil otopsi tim forensik yang menyimpulkan Winda tewas akibat tenggelam di sungai.
"Arti dari hasil otopsi itu, di tubuh bagian dalam seperti paru-paru dan seterusnya itu sudah terisi air," ujar Leo.
Baca juga: Misteri Mayat Gadis ABG Bertato Kuda Poni Mengapung di Sungai, Ini Dugaan Polisi
Masih diselidiki polisi
Polisi masih terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap bagaimana Winda sampai terjatuh ke sungai.
"Apakah ini sebuah kecelakaan di mana korban yang kemungkinan masih berada di bawah pengaruh minuman keras ini terjatuh, terpeleset atau bagaimana," ujarnya.
Atau, lanjut Leo, ada unsur tindak pidana yang menyebabkan korban jatuh ke sungai.
Kasatreskrim AKP Ardyan Yudo mengatakan, pihaknya sudah memeriksa 8 orang saksi termasuk 5 orang teman-teman Winda yang ikut minum minuman keras di warung di Kecamatan Lodoyo tersebut.
Baca juga: Polisi Periksa 8 Saksi untuk Ungkap Penyebab Kematian Mayat Perempuan Bertato Kuda Poni
Mayat Winda pertama kali ditemukan warga Desa Jimbe, Kecamatan Kademangan yang sedang mencari ikan pada Sabtu sore (17/7/2021) di sebuah sungai di desa mereka.
Edi dan Heri sedang mencari ikan dengan jaring ketika keduanya melihat mayat perempuan tak dikenal mengambang di sungai.
Berdasarkan visum luar terhadap mayat tersebut, kulit wajah sudah rusak sehingga sulit dikenali namun terdapat tato setidaknya di dua bagian tubuhnya.
Tato pertama ada dipunggung kanan berupa gambar mirip kuda poni. Tato kedua ada di bagian belakang lengan kiri berupa tulisan "WINDA".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.