Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Mayatnya Ditemukan, Remaja Bertato Kuda Poni Sempat Minum Miras

Kompas.com - 19/07/2021, 14:04 WIB
Asip Agus Hasani,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

BLITAR, KOMPAS.com - Polisi mengungkapkan fakta baru terkait kematian Winda Oktaviani, remaja perempuan berusia 14 tahun dengan tato kuda poni di punggungnya.

Sebelum mayatnya ditemukan mengambang di sungai di Desa Jimbe, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar akhir pekan lalu, polisi meyakini Winda berada di sebuah warung kopi di wilayah Kecamatan Lodoyo pada Senin (12/7/2021).

Baca juga: Identitas Mayat Perempuan Bertato Kuda Poni di Blitar Akhirnya Terungkap

Sempat minum miras

Warung kopi yang ada di dekat sungai itu merupakan tempat Winda dan teman-temannya berkumpul.

Berdasarkan keterangan yang dihimpun oleh polisi, Winda dan teman-temannya minum minuman keras di tempat itu sejak Minggu malam (11/7/2021).

"Senin paginya, korban menyendiri di pinggir sungai. Ketika seorang temannya yang dianggap sebagai pacar korban bermaksud mengajaknya ke warung itu, korban sudah tidak ada kecuali sepasang sandal di pinggir sungai," ujar Kapolres Blitar AKBP Leonard M Sinambela kepada Kompas.com, Senin (19/7/2021).

Menurut Leo, polisi meyakini momen itulah momen terakhir Winda sebelum kemudian menghilang.

Lima hari kemudian, mayat Winda ditemukan oleh dua orang pencari ikan di Desa Jimbe, Kecamatan Kademangan.

Baca juga: Disebut Srikandi Terbaik IPB, Ini Sosok Guru Besar yang Meninggal karena Covid-19 Saat Bertugas di NTT

 

Ilustrasi garis polisi.SHUTTERSTOCK Ilustrasi garis polisi.
Diduga jatuh ke sungai

Jarak antara warung tempat Winda minum miras bersama teman-temannya dengan titik mayatnya ditemukan mencapai sekitar 5 kilometer.

Leo menduga, Winda jatuh ke sungai di belakang warung tempat dia biasa nongkrong dan hanyut hingga jasadnya ditemukan dua orang pencari ikan pada Sabtu sore (17/7/2021).

Dugaan ini, ujarnya, sejalan dengan hasil otopsi tim forensik yang menyimpulkan Winda tewas akibat tenggelam di sungai.

"Arti dari hasil otopsi itu, di tubuh bagian dalam seperti paru-paru dan seterusnya itu sudah terisi air," ujar Leo.

Baca juga: Misteri Mayat Gadis ABG Bertato Kuda Poni Mengapung di Sungai, Ini Dugaan Polisi

Masih diselidiki polisi

Polisi masih terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap bagaimana Winda sampai terjatuh ke sungai.

"Apakah ini sebuah kecelakaan di mana korban yang kemungkinan masih berada di bawah pengaruh minuman keras ini terjatuh, terpeleset atau bagaimana," ujarnya.

Atau, lanjut Leo, ada unsur tindak pidana yang menyebabkan korban jatuh ke sungai.

Kasatreskrim AKP Ardyan Yudo mengatakan, pihaknya sudah memeriksa 8 orang saksi termasuk 5 orang teman-teman Winda yang ikut minum minuman keras di warung di Kecamatan Lodoyo tersebut.

Baca juga: Polisi Periksa 8 Saksi untuk Ungkap Penyebab Kematian Mayat Perempuan Bertato Kuda Poni

 

Mayat Winda pertama kali ditemukan warga Desa Jimbe, Kecamatan Kademangan yang sedang mencari ikan pada Sabtu sore (17/7/2021) di sebuah sungai di desa mereka.

Edi dan Heri sedang mencari ikan dengan jaring ketika keduanya melihat mayat perempuan tak dikenal mengambang di sungai.

Berdasarkan visum luar terhadap mayat tersebut, kulit wajah sudah rusak sehingga sulit dikenali namun terdapat tato setidaknya di dua bagian tubuhnya.

Tato pertama ada dipunggung kanan berupa gambar mirip kuda poni. Tato kedua ada di bagian belakang lengan kiri berupa tulisan "WINDA".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lakukan Hubungan Sesama Jenis, Motif Pelaku Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Terungkap

Lakukan Hubungan Sesama Jenis, Motif Pelaku Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Terungkap

Regional
Jadi Tersangka Korupsi Dana Internet Desa, Mantan Wabup Flores Timur Diperiksa Pekan Depan

Jadi Tersangka Korupsi Dana Internet Desa, Mantan Wabup Flores Timur Diperiksa Pekan Depan

Regional
Marliah Tiba-tiba Jadi Warga Negara Malaysia, Kok Bisa?

Marliah Tiba-tiba Jadi Warga Negara Malaysia, Kok Bisa?

Regional
Terpeleset Tumpahan Oli, Mahasiswa Tewas Terlindas Truk di Kalibanteng Semarang

Terpeleset Tumpahan Oli, Mahasiswa Tewas Terlindas Truk di Kalibanteng Semarang

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Regional
Hanyut Terbawa Arus Sungai, Remaja 16 Tahun di Malinau Ditemukan Tewas

Hanyut Terbawa Arus Sungai, Remaja 16 Tahun di Malinau Ditemukan Tewas

Regional
3 Pelanggar Syariat Islam di Bireuen Dieksekusi Cambuk 17-100 Kali

3 Pelanggar Syariat Islam di Bireuen Dieksekusi Cambuk 17-100 Kali

Regional
Tiba-tiba Berstatus WN Malaysia, Marliah Akhirnya Kembali Jadi WNI

Tiba-tiba Berstatus WN Malaysia, Marliah Akhirnya Kembali Jadi WNI

Regional
Penyelundupan Miras di Atas Kapal Pelni KM Sinabung Digagalkan, 120 Liter Dimusnahkan

Penyelundupan Miras di Atas Kapal Pelni KM Sinabung Digagalkan, 120 Liter Dimusnahkan

Regional
Aniaya Siswa SMP di Kupang, 2 Pria Ditangkap Polisi

Aniaya Siswa SMP di Kupang, 2 Pria Ditangkap Polisi

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Gempa M 5,2 Lombok Barat, Warga Kaget Dengar Suara Gemuruh

Gempa M 5,2 Lombok Barat, Warga Kaget Dengar Suara Gemuruh

Regional
[POPULER NUSANTARA] Jateng Masuki Musim Kemarau | Caleg Batal Jadi Aggota DPRD meski Dapat Suara Terbanyak

[POPULER NUSANTARA] Jateng Masuki Musim Kemarau | Caleg Batal Jadi Aggota DPRD meski Dapat Suara Terbanyak

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com