Ia bisa menjual murah karena beberapa bahan juga bantuan dari warga.
Penjualan tersebut, lanjut Antok, sebagai subsidi silang. Uang yang dihasilkan untuk menjamin keberlangsungan pembuatan peti mati selanjutnya.
Produksinya terus dilakukan sebab kebutuhan peti mati tersebut cukup tinggi dan banyak warga tidak mampu yang membutuhkannya.
Antok mengaku tetap bergerak di tengah masyarakat meski pandemi cukup mengkhawatirkan. Alasannya, adalah rasa kepedulian atas realitas yang ada.
"Ya mohon maaf, realitanya sekarang kalau ada orang mati kena Covid-19, kasihan banget gak ada yang mendekat. Makanya harus ada yang peduli, meskipun tetap harus protokol kesehatan. Kepedulian tidak boleh mati." ujarnya.
Baca juga: Kediri Kekurangan Ambulans, Pasien Covid-19 Naik Mobil Dinas Pemkot
Tetangga Bantu Tetangga
Bagi warga yang tengah menjalani isolasi mandiri di rumah, peranan tetangga cukup sentral. Tetangga adalah lingkaran terdekat yang memang seharusnya bisa diandalkan.
Perhatian dari tetangga bisa jadi sokongan moral untuk memperkuat semangat warga yang tengah berjuang melawan sakitnya.
Sri Uminingsih, perempuan yang tinggal di Perumahan Permata Hijau, Kota Kediri, ini salah satu yang mempraktikkannya.
Bersama ibu-ibu lainnya, ia rutin memberi bantuan makanan kepada tetangga yang tengah menjalani isoman.
"Sesama tetangga kita harus saling peduli," ujar istri dari ketua RT 44 lingkungan Perumahan Permata Hijau ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.