Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita-cerita Luar Biasa dari Warga di Tengah Pandemi Corona...

Kompas.com - 17/07/2021, 06:00 WIB
M Agus Fauzul Hakim,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

 

Menurutnya, sudah menjadi keharusan manusia saling membantu apalagi di masa yang serba susah ini.

"Karena perbuatannya baik, seseorang disebut baik. Maka jangan bosan jadi orang baik," jelasnya.

Pemulasaraan Jenazah dan Peti Mati Gratis

Perbuatan mulia di tengah pandemi ini juga ditunjukkan oleh jaringan Gusdurian Mojokutho Pare, Kediri. Melalui anggotanya yang berasal dari lintas agama dan lintas elemen sosial, komunitas ini selalu mempunyai cara untuk berbuat baik terhadap sesama.

Mereka membagikan sembako dan menyosialisasikan cara isolasi mandiri yang baik kepada warga positif Covid-19.

"Kemarin kita temeni warga yang isoman di daerah Puncu (lereng Gunung Kelud Kabupaten Kediri) dengan membawakan sembako. Supaya mereka tidak merasa sendiri," ujar Antok Beler, pegiat Gusdurian Pare.

Selain itu, Gusdurian Pare juga mempunyai tim pemulasaran jenazah. Tim yang beranggotakan sekitar lima sampai tujuh orang tersebut mengurus pemakaman jenazah pasien Covid-19.

"Sebelumnya tentu sudah ada pelatihan pemulasaran jenazah terlebih dahulu," ungkap Antok.

Tim tersebut turun di masyarakat untuk mengisi kekosongan tim pemulasaraan rumah sakit maupun puskesmas terdekat.

Baca juga: Gubernur Jawa Timur Sebut Stasiun Pengisian Ulang Oksigen Gratis Buka 24 Jam

Kokosongan itu biasanya terjadi akibat banyaknya jenazah dalam waktu yang hampir bersamaan, sedangkan tenaga pemulasaraan dari rumah sakit maupun puskesmas tidak mencukupi.

"Jadi supaya jenazah bisa segera dikebumikan," ujarnya.

Gusdurian Pare, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, memproduksi peti mati gratis untuk jenazah Covid-19 dari keluarga yang tidak mampu.Dok.Antok Beler Gusdurian Pare Gusdurian Pare, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, memproduksi peti mati gratis untuk jenazah Covid-19 dari keluarga yang tidak mampu.

Selain pemulasaraan, kata Antok, komunitasnya juga menyediakan peti mati. Peti mati saat pandemi adalah barang yang wajib digunakan untuk mengubur jenazah.

Peti mati itu dibuat sendiri oleh rekan-rekannya dan diberikan kepada warga yang membutuhkan.

Pihaknya akan memberikan secara gratis sepanjang bagi warga yang tidak mampu secara ekonomi.

"Untuk warga tidak mampu kami gratiskan. Kalau untuk instansi atau pihak kelurahan, kami memungut biaya untuk peti mati. Itu pun hanya sekadar biaya produksi saja," ucapnya.

Menurutnya, harga peti mati di pasaran berkisar Rp 1,5 juta hingga Rp 2 juta. Pihaknya hanya memungut Rp 800.000.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Regional
Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Regional
Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Regional
Ibu di Bengkulu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pacarnya

Ibu di Bengkulu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pacarnya

Regional
Bukan Cincin, Jari Pria Ini Terjepit Tutup Botol dan Minta Bantuan Damkar

Bukan Cincin, Jari Pria Ini Terjepit Tutup Botol dan Minta Bantuan Damkar

Regional
Kejari Pontianak Bantah Hambat Perkara Mantan Caleg Tipu Warga Rp 2,3 Miliar

Kejari Pontianak Bantah Hambat Perkara Mantan Caleg Tipu Warga Rp 2,3 Miliar

Regional
Bukan Modus Begal, Pria Terkapar di Jalan dalam Video di TNBBS Ternyata Kecelakaan

Bukan Modus Begal, Pria Terkapar di Jalan dalam Video di TNBBS Ternyata Kecelakaan

Regional
Pj Wali Kota Muflihun Minta Jalan Rusak Segera Diperbaiki, Dinas PUPR Pekanbaru: Secara Bertahap Telah Diperbaiki

Pj Wali Kota Muflihun Minta Jalan Rusak Segera Diperbaiki, Dinas PUPR Pekanbaru: Secara Bertahap Telah Diperbaiki

Regional
Asmara Berujung Maut, Wanita di Wonogiri yang Hilang Sebulan Ternyata Dibunuh Pacar

Asmara Berujung Maut, Wanita di Wonogiri yang Hilang Sebulan Ternyata Dibunuh Pacar

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Regional
Jembatan Menuju Pos Pantau TNI AL di Pulau Sebatik Ambruk, DPRD Desak Segera Bangun Ulang

Jembatan Menuju Pos Pantau TNI AL di Pulau Sebatik Ambruk, DPRD Desak Segera Bangun Ulang

Regional
11 Tokoh Daftar Pilkada 2024 di Partai Golkar Gunungkidul, Ada Bupati Sunaryanta

11 Tokoh Daftar Pilkada 2024 di Partai Golkar Gunungkidul, Ada Bupati Sunaryanta

Regional
Penumpang Kapal di Nabire Kedapatan Bawa 1 Kg Ganja

Penumpang Kapal di Nabire Kedapatan Bawa 1 Kg Ganja

Regional
Pembunuhan di Wonogiri, Pelaku Kubur Jasad Kekasih di Pekarangan Rumah

Pembunuhan di Wonogiri, Pelaku Kubur Jasad Kekasih di Pekarangan Rumah

Regional
Kronologi Tentara Amerika Meninggal di Hutan Karawang, Sempat Terpisah Saat Survei Latihan Gabungan

Kronologi Tentara Amerika Meninggal di Hutan Karawang, Sempat Terpisah Saat Survei Latihan Gabungan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com