Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Menyamar sebagai Pembeli, Polisi Berikan Bingkisan Khusus bagi Para Pedagang Terdampak PPKM Darurat

Kompas.com - 16/07/2021, 17:47 WIB
Tri Purna Jaya,
I Kadek Wira Aditya

Tim Redaksi

LAMPUNG, KOMPAS.com - Anggota Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Lampung membagikan bingkisan kepada para pedagang yang terdampak PPKM Darurat di Bandar Lampung.

Sebelum memberikan bingkisan, petugas menyamar sebagai pembeli untuk mendapatkan kisah seputar dampak yang dialami para pedagang tersebut.

Baca juga: Memilih Dipenjara 3 Hari Setelah Didenda PPKM Rp 5 Juta, Pemilik Kedai Kopi: Kaget, Saya Ditahannya di Lapas

Aksi penyamaran ini dibenarkan Direktur Ditlantas Polda Lampung, Komisaris Besar Raden Romdhon Natakusumah.

Menurut Romdhon, pembagian bingkisan itu dilakukan pada Kamis (15/7/2021) dini hari di sejumlah ruas jalan di Kota Bandar Lampung.

Baca juga: Kisah Haru Bagas, Tak Bisa Daftar Sekolah karena KK, Dibantu Polisi untuk Kembali Mengenyam Pendidikan

"Ada sedikit bantuan bagi warga, khususnya pedagang yang terdampak PPKM darurat," kata Romdhon saat dihubungi, Jumat (16/7/2021).

Pembagian paket bantuan itu sekaligus menyerap aspirasi masyarakat yang sedang berjuang di tengah penerapan PPKM darurat.

"Kita tanya-tanya dulu, pura-pura mau belanja sama mereka," kata Romdhon.

Saat membeli itu, Romdhon mengatakan, anggotanya "menyamar" sebagai warga sipil.

"Kalau pakai seragam kan biasanya sungkan, jadi kita pura-pura dahulu," kata Romdhon.

Dengan metode ini, para pedagang lebih luwes dalam mengungkapkan curahan hati mereka.

Paket yang dibagikan secara acak itu berisi sembako, susu, masker, handsanitizer, dan vitamin.

"Yang kita sasar adalah pedagang asongan di pinggir jalan. Dari penerapan PPKM Darurat, mereka ini paling terasa dampaknya, karena jalan kan ditutup," kata Romdhon. 

Dilakukan selama PPKM Darurat

Menurut mantan Direktur Ditlantas Polda Kalimantan Utara ini, penyaluran bantuan sosial dilaksanakan selama PPKM Darurat diberlakukan.

"Waktu penyaluran kapan saja. Bisa pagi, siang dan malam. Diberikan langsung kepada warga yang terdampak. Jadi tidak ada pengumpulan warga," kata Romdhon.

Romdhon menambahkan, PPKM Darurat disadari memang tidak nyaman dalam pelaksanaannya.

"Bersabar dan taat aturan pelaksanaan PPKM Darurat. Ada tujuan besar menunggu yakni beraktifitas kembali dengan bebas masker," kata Romdhon.

Untuk itulah diperlukan kerjasama solid dari seluruh pihak dalam menjaga kesehatan diri dan keluarga dengan ikuti aturan PPKM Darurat, membudayakan protokol kesehatan dan ikut vaksinasi.

Salah satu pedagang asongan di Jalan Radin Intan, Asiyah mengaku terkejut dengan bingkisan paket yang diterimanya.

"Alhamdulillah, ada bantuan sembako, jadi agak aman buat urusan dapur," kata Aisyah.

Menurut Aisyah, penerapan PPKM Darurat menurunkan pendapatnya hingga 50 persen dibanding hari biasa.

"Ya kita kan dapat duitnya dari sini, dari orang yang lewat jalan ini. Kalau ditutup, ya nggak ada yang beli," kata Aisyah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jaksa Beberkan Dugaan Korupsi Kades Wailebe NTT yang Ditetapkan Jadi Tersangka

Jaksa Beberkan Dugaan Korupsi Kades Wailebe NTT yang Ditetapkan Jadi Tersangka

Regional
Perkembangan Situasi di Intan Jaya, TNI-Polri Berhasil Evakuasi Jenazah Warga yang Ditembak KKB

Perkembangan Situasi di Intan Jaya, TNI-Polri Berhasil Evakuasi Jenazah Warga yang Ditembak KKB

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Regional
Antisipasi Meroketnya Harga Pangan, Alokasi Pupuk Ditambah 9,55 Juta Ton

Antisipasi Meroketnya Harga Pangan, Alokasi Pupuk Ditambah 9,55 Juta Ton

Regional
KPU Sikka Tetapkan 35 Caleg Terpilih Periode 2024-2029, Ini Daftarnya

KPU Sikka Tetapkan 35 Caleg Terpilih Periode 2024-2029, Ini Daftarnya

Regional
Perempuan di Bawah Umur Diperkosa 7 Pria di Pantai, Sempat Dicekoki Miras

Perempuan di Bawah Umur Diperkosa 7 Pria di Pantai, Sempat Dicekoki Miras

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Cerita Erik 20 Tahun Jadi Relawan Tagana demi Kemanusiaan

Cerita Erik 20 Tahun Jadi Relawan Tagana demi Kemanusiaan

Regional
50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

Regional
Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Regional
Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Regional
Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Regional
Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com