RSUD Kardinah Tegal Disiapkan Jadi RS Rujukan Lini Pertama Covid-19

TEGAL, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Tegal menyiapkan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kardinah sebagai rumah sakit rujukan lini pertama untuk penanganan pasien Covid-19.

Kepala Dinas Kesehatan dr Sri Prima Indraswari mengatakan, RSUD Kardinah nantinya menjadi rumah sakit (RS) rujukan Covid-19 di pantura barat Jawa Tengah.

"Memang rencananya RSUD Kardinah khusus untuk pasien Covid-19. Karena memang rumah sakit ini sebagai rujukan untuk Jawa Tengah bagian barat," ujar Prima kepada wartawan, Selasa (13/7/2021).

Baca juga: Puskesmas Sumurpanggang Kota Tegal Disiapkan Jadi RS Darurat Covid-19

Lebih lanjut, Plt Direktur RSUD Kardinah ini mengaku, sejauh ini persiapan yang sudah dilakukan yaitu menambah bed isolasi, ICU, dan tenaga kesehatan (nakes)

"Sudah ditambah. Dari awalnya 30 bed terus bertambah sampai hari ini mencapai 240 ruang isolasi biasa, dan 12 bed di ICU," sebut Prima.

Meski nakes internal jumlahnya mencukupi, kata Prima, tidak semuanya bisa ditugaskan di ruang isolasi.

"Untuk yang tidak bisa di ruang isolasi dialihkan ke bagian vaksinasi," kata Prima.

Prima mengaku akan merekrut relawan untuk mencukupi kebutuhan nakes untuk ditempatkan di isolasi IGD dan ICU.

"Nanti analisnya juga relawan. Untuk dokter kita berdayakan yang ada, meski sebagian dokter umum akan rekrut relawan," katanya.

Baca juga: 431 Kasus Baru, BOR RS Rujukan Covid-19 Kulon Progo Tembus 100 Persen

Dikatakan Prima, pasien Covid-19 yang akan dirawat di RSUD Kardinah sebagian besar berasal dari Kabupaten Tegal dan Brebes.

"Persiapannya secara umum sudah cukup. Namun yang jadi masalah adalah ketersediaan oksigen. Pasokan yang ke Kota Tegal termasuk rumah sakit lain agak terkendala," imbuh Prima.

Sebelumnya diberitakan, Pemkot Tegal, Jawa Tengah, juga menyiapkan Puskesmas Sumurpanggang menjadi rumah sakit (RS) darurat Covid-19.

Kepala Dinas Kesehatan dr. Sri Prima Indraswari mengatakan, langkah itu menyusul kasus Covid-19 yang masih terus meningkat akhir-akhir ini.

Dia menambahkan, puskesmas dengan gedung dua lantai itu berkapasitas 28 tempat tidur.

"Karena memang saat trennya terjadi peningkatan penularan Covid-19,” katanya.