Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Daerah di Jateng Ditemukan Covid-19 Varian Delta, Ganjar: Ini Alert buat Kita

Kompas.com - 12/07/2021, 17:25 WIB
Riska Farasonalia,
Dony Aprian

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Sebanyak 89,6 persen sampel whole genome sequencing (WGS) pada pasien Covid-19 di Jawa Tengah menunjukkan varian Delta.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, hasil sampel yang diambil dari 106 pasien ada 95 sampel yang menunjukkan hasil varian Delta.

"Jadi 89,6 persen. Anak di bawah 17 tahun ada 23 atau 24,2 persen, dewasa ada 72 atau 75,8 persen," kata Ganjar usai rapat penanganan Covi-19 di kantornya, Senin (12/7/2021).

Baca juga: Covid-19 Varian Delta Ditemukan di Magelang, Masyarakat Diimbau Tak Panik

Ganjar mengatakan, jumlah tersebut diambil dari sampel pasien Covid-19 di 8 daerah, yakni Kudus, Salatiga, Jepara, Grobogan, Magelang, Kota Magelang, Karanganyar, dan Solo.

Sampel yang paling banyak diambil waktu pertama kali dari Kabupaten Kudus dengan jumlah 72 pasien ditemukan 62 pasien varian Delta.

"Asal sampelnya Kudus 72, varian Delta ada 62. Salatiga 6 varian Delta-nya 5. Jepara 3 ketiga-tiganya Delta, Grobogan 2 kedua-duanya Delta, Magelang 2 kedua-duanya Delta, Kota Magelang 3 ketiga-tiganya, Karanganyar 3 ketiga-tiganya, dan Solo 16, semuanya. Artinya persentase tinggi," jelasnya.

Menurutnya, kemungkinan lonjakan kasus Covid-19 di Jawa Tengah disebabkan varian baru yang penularannya lebih cepat.

"Kenapa penularan tinggi, rasa-rasanya karena varian itu. Maka, pergerakan dikurangi dan masyarakat mesti tahu. Memang ini tidak enak dan tidak nyaman, tapi kita harus lakukan karena kalau tidak ini membahayakan," ujarnya.

Baca juga: Bupati Banyumas Yakin Covid-19 Varian Delta Telah Masuk ke Wilayahnya

Ganjar meminta agar masyarakat mengurangi mobilitas pada masa PPKM darurat untuk menekan penularan Covid-19.

"Karena ini hampir merata semuanya penekanan khususnya satu, suka tidak suka mau tidak mau mobilitas harus dikurangi hari ini. Karena sampel genome test variannya sebagiannya Delta. Kalau semua sebagian besar Delta ya itu alert-lah buat kita," ucapnya.

Ganjar juga minta kepala daerah hingga ke tingkat kepala desa tidak lelah melakukan sosialisasi tentang PPKM darurat.

"Kita tadi bicara dengan kawan-kawan terkait dengan ikhtiar para bupati wali kota untuk mengurangi mobilitas yang cukup tinggi. Mobilitas yang cukup tinggi ini punya dampak yang membahayakan. Kalau itu tidak dikendalikan, kita khawatir terjadi penularan yang jauh lebih cepat. Maka, kita lagi-lagi komunikasi dan sosialisasi dengan masyarakat," tegasnya.

Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah Yulianto Prabowo mengatakan, pengambilan sampel pasien dilakukan dengan kriteria yang memang sudah mengarah pada varian Delta, termasuk pada anak-anak yang terpapar.

"Memang kita ambilnya sudah mengarah artinya misal CT value di bawah 20 lalu ada persyaratan atau kriteria khusus yang mengarah ke Delta. Namun belum tentu semua yang menginfeksi anak-anak itu varian Delta. Tapi sampel yang kita ambil dengan kriteria tertentu itu varian Delta," katanya.

Sampel WGS yang diambil dari pasien anak-anak yakni bayi berusia 6 bulan, usia balita, dan remaja.

"Kita ambil sampel pada anak-anak dengan kriteria tertentu hasilnya semua Delta ada bayi 6 bulan, umur balita, remaja di bawah 17 tahun," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dua Gempa Besar Guncang Seram Timur Maluku, BPBD: Tak Berdampak Kerusakan

Dua Gempa Besar Guncang Seram Timur Maluku, BPBD: Tak Berdampak Kerusakan

Regional
Polisi Belum Temukan Ada Pelanggaran Pidana atas Tenggelamnya Dokter Wisnu

Polisi Belum Temukan Ada Pelanggaran Pidana atas Tenggelamnya Dokter Wisnu

Regional
Gelar Rakorcabsus, PDI-P Kebumen Usulkan Bambang Pacul Jadi Cagub Jateng

Gelar Rakorcabsus, PDI-P Kebumen Usulkan Bambang Pacul Jadi Cagub Jateng

Regional
Blora Jadi Tuan Rumah Popda 2024, Bupati Arief Sambut Atlet Pelajar dari Wilayah Eks Karesidenan Pati

Blora Jadi Tuan Rumah Popda 2024, Bupati Arief Sambut Atlet Pelajar dari Wilayah Eks Karesidenan Pati

Regional
Tawuran Antarsekolah di Purworejo, 12 Siswa Diamankan, 5 Jadi Tersangka

Tawuran Antarsekolah di Purworejo, 12 Siswa Diamankan, 5 Jadi Tersangka

Regional
Update Penjaringan Parpol di Pilkada Brebes, Ada Nama Paramitha Widya Kusuma

Update Penjaringan Parpol di Pilkada Brebes, Ada Nama Paramitha Widya Kusuma

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Regional
BMKG: Gempa M 5,8 di Seram Timur Maluku Dipicu Aktivitas Sesar Naik

BMKG: Gempa M 5,8 di Seram Timur Maluku Dipicu Aktivitas Sesar Naik

Regional
Aziz Minta Restu di Hadapan Massa, Terkait Pilkada Magelang?

Aziz Minta Restu di Hadapan Massa, Terkait Pilkada Magelang?

Regional
Cerita Awal Mula Marliah Pensiunan PNS Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia

Cerita Awal Mula Marliah Pensiunan PNS Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia

Regional
Gempa M 5,8 Guncang Seram Bagian Timur Maluku, Tak Berisiko Tsunami

Gempa M 5,8 Guncang Seram Bagian Timur Maluku, Tak Berisiko Tsunami

Regional
Pencarian Pria yang Hilang Diterkam Buaya di Ende Berlanjut

Pencarian Pria yang Hilang Diterkam Buaya di Ende Berlanjut

Regional
WN Papua Nugini Ditangkap karena Membawa Dua Butir Amunisi

WN Papua Nugini Ditangkap karena Membawa Dua Butir Amunisi

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com