Salin Artikel

8 Daerah di Jateng Ditemukan Covid-19 Varian Delta, Ganjar: Ini Alert buat Kita

SEMARANG, KOMPAS.com - Sebanyak 89,6 persen sampel whole genome sequencing (WGS) pada pasien Covid-19 di Jawa Tengah menunjukkan varian Delta.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, hasil sampel yang diambil dari 106 pasien ada 95 sampel yang menunjukkan hasil varian Delta.

"Jadi 89,6 persen. Anak di bawah 17 tahun ada 23 atau 24,2 persen, dewasa ada 72 atau 75,8 persen," kata Ganjar usai rapat penanganan Covi-19 di kantornya, Senin (12/7/2021).

Ganjar mengatakan, jumlah tersebut diambil dari sampel pasien Covid-19 di 8 daerah, yakni Kudus, Salatiga, Jepara, Grobogan, Magelang, Kota Magelang, Karanganyar, dan Solo.

Sampel yang paling banyak diambil waktu pertama kali dari Kabupaten Kudus dengan jumlah 72 pasien ditemukan 62 pasien varian Delta.

"Asal sampelnya Kudus 72, varian Delta ada 62. Salatiga 6 varian Delta-nya 5. Jepara 3 ketiga-tiganya Delta, Grobogan 2 kedua-duanya Delta, Magelang 2 kedua-duanya Delta, Kota Magelang 3 ketiga-tiganya, Karanganyar 3 ketiga-tiganya, dan Solo 16, semuanya. Artinya persentase tinggi," jelasnya.

Menurutnya, kemungkinan lonjakan kasus Covid-19 di Jawa Tengah disebabkan varian baru yang penularannya lebih cepat.

"Kenapa penularan tinggi, rasa-rasanya karena varian itu. Maka, pergerakan dikurangi dan masyarakat mesti tahu. Memang ini tidak enak dan tidak nyaman, tapi kita harus lakukan karena kalau tidak ini membahayakan," ujarnya.

Ganjar meminta agar masyarakat mengurangi mobilitas pada masa PPKM darurat untuk menekan penularan Covid-19.

"Karena ini hampir merata semuanya penekanan khususnya satu, suka tidak suka mau tidak mau mobilitas harus dikurangi hari ini. Karena sampel genome test variannya sebagiannya Delta. Kalau semua sebagian besar Delta ya itu alert-lah buat kita," ucapnya.

Ganjar juga minta kepala daerah hingga ke tingkat kepala desa tidak lelah melakukan sosialisasi tentang PPKM darurat.

"Kita tadi bicara dengan kawan-kawan terkait dengan ikhtiar para bupati wali kota untuk mengurangi mobilitas yang cukup tinggi. Mobilitas yang cukup tinggi ini punya dampak yang membahayakan. Kalau itu tidak dikendalikan, kita khawatir terjadi penularan yang jauh lebih cepat. Maka, kita lagi-lagi komunikasi dan sosialisasi dengan masyarakat," tegasnya.

Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah Yulianto Prabowo mengatakan, pengambilan sampel pasien dilakukan dengan kriteria yang memang sudah mengarah pada varian Delta, termasuk pada anak-anak yang terpapar.

"Memang kita ambilnya sudah mengarah artinya misal CT value di bawah 20 lalu ada persyaratan atau kriteria khusus yang mengarah ke Delta. Namun belum tentu semua yang menginfeksi anak-anak itu varian Delta. Tapi sampel yang kita ambil dengan kriteria tertentu itu varian Delta," katanya.

Sampel WGS yang diambil dari pasien anak-anak yakni bayi berusia 6 bulan, usia balita, dan remaja.

"Kita ambil sampel pada anak-anak dengan kriteria tertentu hasilnya semua Delta ada bayi 6 bulan, umur balita, remaja di bawah 17 tahun," ucapnya.

https://regional.kompas.com/read/2021/07/12/172521078/8-daerah-di-jateng-ditemukan-covid-19-varian-delta-ganjar-ini-alert-buat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke