Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelanggar PPKM Darurat di Surabaya Malah Menantang Polisi dan Timbulkan Kericuhan

Kompas.com - 12/07/2021, 07:27 WIB
Abba Gabrillin

Editor

SURABAYA, KOMPAS.com - Upaya polisi untuk menertibkan warga selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mendapat perlawanan dari sebagian warga.

Bahkan, pelanggar PPKM Darurat malah menantang polisi dan menimbulkan kericuhan.

Hal itu terjadi di wilayah padat penduduk di Jalan Bulak Banteng Baru, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (10/7/2021).

Baca juga: Video Viral, Warga Surabaya Usir dan Caci Maki Polisi Saat Patroli PPKM Darurat

Dalam rekaman video yang beredar di media sosial, terlihat warga mengusir dan melayangkan kata-kata kasar ke rombongan polisi.

Kemudian terdengar suara seseorang yang meminta rombongan polisi segera beranjak dari tempat mereka.

"Pulang, polisi pulang," ujar seseorang dalam video tersebut.

Baca juga: Pemilik Warung Provokator Kericuhan Patroli PPKM Darurat di Surabaya Ditetapkan Tersangka

Tak hanya itu, dalam video juga terdengar seseorang meminta warga keluar dari rumah untuk ikut mengusir polisi dengan bahasa daerah tertentu.

"Ayo keluar semua, ayo keluar semua, Bulak Banteng Kisruh," ujar seseorang dalam video.

Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak AKBP Ganis Setyaningrum mengatakan, sebelumnya tim gabungan mendatangi warung yang masih buka di atas pukul 20.00 WIB.

Sesuai aturan, selama masa PPKM Darurat berlaku, jam buka warung makan dibatasi hingga pukul 20.00 WIB.

Namun, bukannya mematuhi aturan dan menjalankan perintah, pemilik warung malah menantang polisi.

"Pemilik warung justru menantang petugas, lalu orang-orang di sekitar warung keluar semua," ujar Ganis saat dikonfirmasi, Minggu (11/7/2021).

Menurut laporan jurnalis Kompas TV, warga sempat mengepung mobil polisi.

Kemudian, warga melempari mobil polisi dengan botol dan batu.

Atas kejadian tersebut, beberapa kendaraan tim patroli mengalami kerusakan.

"Terkait aksi perusakan, kami pasti akan menindaklanjuti," kata Ganis.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Regional
Harga Anjlok dan Cold Storage Tak Memadai, Nelayan di Aceh Terpaksa Buang 3 Ton Ikan

Harga Anjlok dan Cold Storage Tak Memadai, Nelayan di Aceh Terpaksa Buang 3 Ton Ikan

Regional
Pilkada Banten 2024, Gerindra-Demokrat Ingin Lanjutkan KIM di Banten

Pilkada Banten 2024, Gerindra-Demokrat Ingin Lanjutkan KIM di Banten

Regional
Pengusaha Kerajinan Tembaga Boyolali Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Dibunuh

Pengusaha Kerajinan Tembaga Boyolali Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Dibunuh

Regional
Puncak Gunung Lewotobi NTT Hujan Deras, Warga Diimbau Waspadai Banjir Lahar

Puncak Gunung Lewotobi NTT Hujan Deras, Warga Diimbau Waspadai Banjir Lahar

Regional
Pagi Berdarah, Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri di Jalan Desa

Pagi Berdarah, Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri di Jalan Desa

Regional
Kapal Logistik dari Malaysia Karam di Perairan Kepulauan Meranti

Kapal Logistik dari Malaysia Karam di Perairan Kepulauan Meranti

Regional
SDN 52 Buton Terendam Banjir, Pagar Sekolah Terpaksa Dijebol

SDN 52 Buton Terendam Banjir, Pagar Sekolah Terpaksa Dijebol

Regional
Tantang Mahyeldi pada Pilkada Sumbar, Bupati Solok Daftar ke Nasdem

Tantang Mahyeldi pada Pilkada Sumbar, Bupati Solok Daftar ke Nasdem

Regional
Kemeriahan BBI BBWI dan Lancang Kuning Carnival di Riau, dari 10.000 Penari hingga Ratusan UMKM dan Ekonomi Kreatif

Kemeriahan BBI BBWI dan Lancang Kuning Carnival di Riau, dari 10.000 Penari hingga Ratusan UMKM dan Ekonomi Kreatif

Regional
Bersengketa di MK, Penetapan Kursi DPRD Bangka Belitung Tertunda

Bersengketa di MK, Penetapan Kursi DPRD Bangka Belitung Tertunda

Regional
Banjir Luwu, Korban Meninggal Jadi 10 Orang, 2 Masih Dicari

Banjir Luwu, Korban Meninggal Jadi 10 Orang, 2 Masih Dicari

Regional
Capaian Keuangan Sumsel, Nilai Ekspor 503,09 Juta Dollar AS hingga NTUP Naik 1,5 Persen 

Capaian Keuangan Sumsel, Nilai Ekspor 503,09 Juta Dollar AS hingga NTUP Naik 1,5 Persen 

Regional
Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Regional
Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com