WONOGIRI, KOMPAS.com- Pemerintah Kabupaten Wonogiri akan mengalihfungsikan bangsal pasien umum RSUD Soediran Mangun Sumarso menjadi ruangan isolasi.
Kebijakan itu akan diberlakukan bila ketersediaan tempat isolasi saat ini tidak lagi mampu menampung pasien Covid-19.
“Kami ambil kebijakan tidak hanya penambahan tempat isolasi pasien Covid-19 sebesar 40 persen di RSUD Wonogiri. Kami siapkan penambahannya sampai 60 persen. Kalau 60 persen dirasa masih kurang maka kebijakan khusus kami siap,” ujar Bupati Wonogiri Joko Sutopo saat dihubungi Kompas.com, Rabu (7/7/2021).
Baca juga: Kurang Sepekan, 156 Jenazah Dimakamkan dengan Protap Covid-19 di Wonogiri
Pria yang akrab disapa Jekek ini mengatakan, penambahan jumlah tempat isolasi pasien Covid-19 di rumah sakit sebagai komitmen pemerintah memberikan pelayanan dan perlindungan terbaik bagi masyarakat.
Jekek tidak sepakat bila penambahan tempat isolasi dilakukan dengan harus membuat tenda di luar rumah sakit.
Dia khawatir pembuatan tenda darurat di luar rumah sakit akan menjadikan penularan Covid-19 sangat terbuka.
“Pandemi yang ditangani saat ini adalah satu kondisi yang disebabkan oleh virus. Tidak bisa dong rumah sakitnya dibuat di tempat terbuka. Coba kita bayangkan betapa risiko penularannya akan sangat terbuka,” kata Jekek.
Baca juga: Rekor Baru Lagi di Wonogiri, 32 Jenazah Dimakamkan dengan Protap Covid-19 dalam Sehari
Untuk itu penambahan tempat isolasi harus tetap memanfaatkan bangsal pasien umum di rumah sakit.
Caranya bangsal umum sebagian besar dialihfungsikan sebagai tempat isolasi pasien Covid-19.
Bagi Jekek, penanganan Covid-19 membutuhkan sarana khusus.
Oleh sebab itu, Jekek bersikeras tidak akan mendirikan tenda darurat di halaman RSUD Wonogiri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.