Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Paguyuban Ojol di Salatiga Ini Siap Terima Order dari Pasien Isoman Covid-19

Kompas.com - 08/07/2021, 05:30 WIB
Dian Ade Permana,
Dony Aprian

Tim Redaksi

SALATIGA, KOMPAS.com - Sejak pandemi Covid-19 masuk ke Indonesia, pola belanja masyarakat menjadi berubah.

Mereka banyak mengandalkan belanja online, termasuk untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan menggunakan jasa ojek online.

Omzet driver ojek online pun mengalami peningkatan.

Tak terkecuali Antonius Yuli Nugroho (40), warga Jalan Baru Bancaan Tengah, Kelurahan Sidorejo Lor, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga.

Baca juga: 6 Pasien Isoman Covid-19 di Tegal Meninggal dalam Sepekan, Awalnya Gejala Ringan

Driver yang bergabung dalam paguyuban jasa ojek online Salatiga (Joss) ini setiap hari kebanjiran 25 order.

Uniknya, hampir semua order yang diterimanya berasal dari pasien Covid-19 yang sedang menjalani isolasi mandiri (isoman).

Setiap harinya, dia membawa tas ransel kapasitas 80 liter dan mengendarai sepeda motor Honda Win berkeliling Salatiga mengantar pesanan para pelanggan.

Yuli mengatakan, Joos yang berbentuk paguyuban, berbeda dengan ojek online lainnya.

"Karena di sini tidak ada owner dan admin. Juga tidak menggunakan aplikasi, sehingga komunikasi langsung menggunakan WhatsApp. Saat ini ada 14 driver Joos yang ada di seluruh Salatiga. Tarifnya menggunakan skema ongkos kirim sesuai jarak," paparnya saat ditemui di rumahnya, Rabu (7/7/2021).

Baca juga: Anggaran 11 Proyek Strategis Jabar Senilai Rp 140 M Digeser untuk Bantu Pasien Isoman

Ongkos kirimnya dengan jarak 1-2 kilometer Rp 4.000-Rp 5.000, 3-4 kilometer Rp 7.000-Rp 8.000, hingga 7-8 kilometer Rp 14.000-Rp 16.000.

"Kalau luar kota tarifnya Rp 2.000 per kilometer. Kita mengukur jarak dari lokasi ambil pesanan ditarik hingga lokasi kirim. Nanti kelihatan saat di-sharelock," jelas Yuli.

Selain itu, driver Joos tidak 'ngetem' di pinggir jalan.

"Karena kami menggunakan WA, jadi order bisa dilakukan langsung untuk pengantaran. Ini juga sekaligus mematuhi imbauan pemerintah untuk tidak berkerumun dan luangkan banyak waktu di rumah. Kami keluar saat ada order," ungkapnya.

Menurut Yuli, dirinya menjadi driver ojek spesialis pasien isoman secara tak sengaja. Pada Februari 2021, tetangganya ada yang sakit dan dirawat di rumah sakit.

Dia lalu mencari donor plasma konvalesen hingga ke Solo.

"Seluruh proses itu saya jadikan status WA untuk edukasi masyarakat, ternyata banyak yang respons. Lalu mulai ada yang order-order untuk kebutuhan pasien isoman," jelasnya.

Sejak saat itu, Yuli dikenal sebagai Joos Medical.

"Memang kemudian saya banyak order dari pasien isoman. Ya bagi saya tidak masalah selama protokol kesehatan ketat. Selain mencari nafkah, niat saya juga membantu orang lain," paparnya.

Kebanyakan orderan dari pasien isoman adalah buah, rempah-rempah, air kelapa, obat dan vitamin, serta aneka suplemen.

"Kalau ada pesanan, saya minta uang pembayaran dimasukkan plastik dan digantung di depan. Nanti juga saya hitung langsung, tapi sekarang sudah saling percaya karena menjadi langganan dan seperti saudara. Saya sampaikan juga, jangan tersinggung kalau uang saya semprot, ini demi kebaikan bersama," kata Yuli.

Dia paling jauh mengirim order ke daerah Kota Semarang. Saat itu Yuli mendapat pesanan untuk mengantar oksigen ke daerah Semarang Barat dan Ngaliyan.

Selama melayani pasien isoman, dirinya hanya sekali menemui pasien yang tidak jujur kalau sedang menjalani isoman.

"Jadi ceritanya ada seorang bapak order, saat saya antar pesanan, dia bilang tidak isoman. Esok harinya, istrinya yang order dan bercerita kalau sedang isolasi. Lalu saya tegur agar jujur dan tidak berbohong agar melindungi orang lain," jelasnya.

Yuli juga menceritakan, beberapa saat ini ada yang pesan suplemen kesehatan dan susu beruang.

"Bahkan sampai ada juga yang titip saldo agar mendapatkan pesanan tersebut. Tapi ya saya edukasi agar menuruti saran dari dokter dan tidak perlu fanatik dengan merk," paparnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Regional
Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Regional
Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Regional
Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Regional
Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Regional
Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Regional
Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

Regional
Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com