SAMARINDA, KOMPAS.com - Sebuah video berdurasi 21 detik perlihatkan ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Inche Abdoel Moeis Samarinda, Kalimantan Timur dipenuhi pasien hingga ke teras, Senin (5/7/2021).
Video itu ramai disebarluaskan melalui media sosial. Banyak orang mengira pasien itu adalah pasien Covid-19 yang meledak bikin rumah sakit tidak bisa menampung.
Direktur RSUD Inche Abdoel Moeis, dr Syarifah Rahimah mengatakan para pasien seperti dalam video itu bukan pasien terdiagnosis Covid-19, tapi mereka sedang menunggu antrean skrining di ruang IGD.
Baca juga: Permintaan Oksigen di RSUD Kanujoso Balikpapan Naik Tiga Kali Lipat
Skrining untuk memilah mana pasien Covid-19 dan bukan Covid-19.
"Itu ruang IGD kami. Memang agak unik. Kondisi ruang IGD kami seperti itu. Belum ada anggaran buat memperluas, sehingga seadanya saja," ungkap dia saat dihubungi Kompas.com, Senin (5/7/2021).
Syarifah mengatakan, pasien di ruang IGD memang dibuat berjarak sampai ke teras agar mendapat sirkulasi udara yang bagus.
Ini juga membantu para tenaga kesehatan (nakes) tak mudah terpapar virus.
"Dan biasanya terjadi hanya waktu tertentu saja, misalnya saat lagi ramai pasien yang dirujuk dari puskesmas ke RSUD IA Moeis atau waktu sore ketika jam kerja dokter praktik. Itu bukan baru pertama. Sudah berkali-kali sejak awal tahun," kata dia.
Baca juga: Ruang Isolasi Penuh, Pasien Covid-19 RSUD Kanujoso Balikpapan Dirawat di Teras IGD
Syarifah menjelaskan karena terbatasan kapasitas gedung IGD, mereka membagi dalam tiga ruang di antaranya ruang dengan sirkulasi udara bagus seperti dalam video, ruang triase dan ruang pasien bukan Covid-19.