Heboh Video Ibu Mengaku Tak Takut Corona dan Sebut Pemerintah Zalim

KOMPAS.com - Warganet dibuat heboh dengan beredarnya sebuah video seorang ibu yang menghujat pemerintah dan mengaku tak takut Covid-19.

Dari penelusuran Kompas.com, video itu direkam di salah satu restoran di Kota Padang, Sumatera Barat.

“Padang kota bebas. Makan apa aja kita, enggak ada yang di-lock down, enggak ada pembatasan dan sekat-sekat. Tuh, lihat tuh, rame. Enggak ada, bebas semua, tidak ada jaga jarak,” katanya dalam video itu.

"Padang aman, tidak takut sama corona. Lihatlah, lihat. Saya lagi di Padang, makan di Restoran Bebek Sawah. Rame, enggak ada jaga jarak. Bebas. Kenapa kita di Jakarta pada panik semua?,” ujarnya lagi.

Baca juga: Video Viral Ibu-ibu Sebut Pemerintah Zalim dan Tak Takut Covid-19, Polisi: Sekarang Kita Kejar

"Udah jangan panik, terus saja lawan, pemerintahan zalim, ayo selamat makan semua,” katanya dalam video itu.

Penyataan itu terekam dalam video berdurasi 1 menit 15 detik. Tampak ibu tersebut mengenakan hijab hitam.

Baca juga: Sebut Pemerintah Zalim, Polisi Buru Ibu-ibu di Video Viral Pengunjung Resto Tak Patuh Prokes di Padang

Diburu polisi

Saat dihubungi, Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polresta Padang Kompol Rico Fernanda mengaku telah melakukan penyelidikan dan mengidentifikasi ibu di dalam video itu.

Polisi juga telah meminta keterangan pemilik restoran yang diduga menjadi lokasi ibu tersebut direkam.

"Pengelola restoran sudah kita periksa," ujar Rico, Minggu (4/7/2021).

Rico menambahkan, kasus itu saat ini telah ditangani langsung Polda Sumbar.

Baca juga: Kejar 6.000 Dosis Vaksin Per Hari, Kediri Rekrut 304 Relawan

Salah satu alasan polisi memburu ibu itu adalah soal pernyataan
pemerintah zalim.

"Betul. Sekarang sama kita. Untuk pengelola sudah kita minta keterangan. Namun, untuk ibu yang membuat video masih belum. Kita masih mencarinya untuk dimintai keterangan," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Sumbar Kombes Stefanus Satake Bayu Setianto saat dihubungi.

(Penulis : Kontributor Padang, Perdana Putra | Editor : Pythag Kurniati)