Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Gubernur Sumsel Terapkan Ganjil Genap di Palembang

Kompas.com - 02/07/2021, 13:24 WIB
Aji YK Putra,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru resmi memberlakukan ganjil genap di Palembang untuk mengurangi mobilitas masyarakat agar penularan Covid-19 dapat ditekan.

Herman mengatakan, sebelum mengeluarkan keputusan ganjil genap ia telah lama berdiskusi dengan Kapolda Sumatera Selatan soal kebijakan tersebut.

Namun, semenjak virus corona makin merebak, kebijakan ini akhirnya diambil.

"Ini bukan untuk menghambat aktivitas masyarakat, tapi mengurangi mobilitas yang tidak begitu manfaat,"kata Herman kepada wartawan, Jumat (2/7/2021).

Baca juga: Resmi Berlaku, Ini Aturan Sistem Ganjil Genap di Palembang

Ganjil genap sementara hanya berlaku di Palembang

Menurut Herman, untuk sementara waktu pemberlakuan ganjil genap hanya di kota Palembang.

Sementara, Kabupaten/kota lain di Sumatera Selatan bisa melakukan hal yang sama ketika ada lonjakan kasus dengan dasar surat keputusan Gubernur tersebut.

"Palembang dan kabupaten lain boleh melakukan, surat keputusan Gubernur itu bersifat general," ujar Herman.

Baca juga: Tiga Ruas Jalan di Palembang Akan Berlakukan Ganjil Genap, Ini Lokasinya

Ganjil genap Palembang kurangi angka kemacetan dan tekan penularan Covid-19

Selain menekan angka penularan Covid-19, aturan ganjil genap tersebut dapat mengurangi kemacetan yang terjadi Palembang.

Saat ini, petugas dari Direktorat Lalu Lintas Polda Sumatera Selatan dan Dinas Perhubungan masih melakukan sosialisasi terkait aturan itu.

"Pelaksanaannya fleksibel, jadi tidak tergopoh-gopoh ditanda tangan langsung pelaksanaan, tapi kan disosialisasikan dulu, dampak positif dan negatifnya seperti apa," jelas Herman.

Baca juga: Kamis Ini, Palembang Mulai Memberlakukan Ganjil Genap

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Long Weekend', Daop 5 Purwokerto Tambah Tempat Duduk KA Tujuan Jakarta dan Jember

"Long Weekend", Daop 5 Purwokerto Tambah Tempat Duduk KA Tujuan Jakarta dan Jember

Regional
Rem Blong, Truk Trailer Tabrak Motor di Magelang, 1 Orang Tewas

Rem Blong, Truk Trailer Tabrak Motor di Magelang, 1 Orang Tewas

Regional
Pengakuan Kurir Sabu yang Ditangkap di Magelang: Ingin Berhenti, tapi Berutang dengan Bandar

Pengakuan Kurir Sabu yang Ditangkap di Magelang: Ingin Berhenti, tapi Berutang dengan Bandar

Regional
Jadi Tersangka Kasus Korupsi Dana Internet Desa, Mantan Wabup Flores Timur Ajukan Praperadilan

Jadi Tersangka Kasus Korupsi Dana Internet Desa, Mantan Wabup Flores Timur Ajukan Praperadilan

Regional
Pengakuan Pelaku Penyelundupan Motor Bodong ke Vietnam, Per Unit Dapat Untung Rp 5 Juta

Pengakuan Pelaku Penyelundupan Motor Bodong ke Vietnam, Per Unit Dapat Untung Rp 5 Juta

Regional
Puluhan Anak Usia Sekolah di Nunukan Memohon Dispensasi Nikah akibat Hamil di Luar Nikah

Puluhan Anak Usia Sekolah di Nunukan Memohon Dispensasi Nikah akibat Hamil di Luar Nikah

Regional
Jurnalis NTB Aksi Jalan Mundur Tolak RUU Penyiaran

Jurnalis NTB Aksi Jalan Mundur Tolak RUU Penyiaran

Regional
Buntut Video Viral Perundungan Siswi SMP di Tegal, Orangtua Korban Lapor Polisi

Buntut Video Viral Perundungan Siswi SMP di Tegal, Orangtua Korban Lapor Polisi

Regional
Video Viral Pj Bupati Kupang Marahi 2 ASN karena Swafoto Saat Upacara Bendera

Video Viral Pj Bupati Kupang Marahi 2 ASN karena Swafoto Saat Upacara Bendera

Regional
Terbukti Berzina, Mantan Suami dan Ibu Norma Risma Divonis 9 dan 8 Bulan Penjara

Terbukti Berzina, Mantan Suami dan Ibu Norma Risma Divonis 9 dan 8 Bulan Penjara

Regional
DBD Merebak, 34 Warga Sumsel Meninggal Dunia

DBD Merebak, 34 Warga Sumsel Meninggal Dunia

Regional
Pekan Sawit 2024 di ATI Padang, Menperin Fokuskan Kebijakan Hilirisasi

Pekan Sawit 2024 di ATI Padang, Menperin Fokuskan Kebijakan Hilirisasi

Regional
Jaringan Pengiriman Motor Bodong ke Vietnam Dibongkar, Pelakunya Warga Demak

Jaringan Pengiriman Motor Bodong ke Vietnam Dibongkar, Pelakunya Warga Demak

Regional
Pemkab Aceh Barat Bangun 600 Jamban untuk Warga Miskin

Pemkab Aceh Barat Bangun 600 Jamban untuk Warga Miskin

Regional
8 Orang Meninggal akibat DBD di Solo, Mengapa Kasusnya Masih Tinggi?

8 Orang Meninggal akibat DBD di Solo, Mengapa Kasusnya Masih Tinggi?

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com