Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ikut Banyak Acara, Ini Cerita Wali Kota dan Istrinya Terkena Covid-19

Kompas.com - 27/06/2021, 15:44 WIB
Muhlis Al Alawi,
I Kadek Wira Aditya

Tim Redaksi

MADIUN, KOMPAS.com - Faktor kelelahan akibat kesibukan kerja menjadi salah satu pemicu Wali Kota Madiun, Maidi bersama istrinya terpapar Covid-19.

Untuk itu selama menjalani masa isolasi di rumah sakit, Maidi bersama istri diminta untuk banyak istirahat.

Wali Kota Madiun, Maidi yang dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon selulernya, Minggu (27/6/2021) menyatakan sebelum tertular Covid-19, ia bersama istrinya banyak aktivitas hingga menyebabkan kelelahan.

Baca juga: Wali Kota Madiun dan Istri Positif Covid-19

“Banyak aktivitas, capek, dan banyak tamu yang datang,” ujar Maidi.

Untuk itu selama menjalani isolasi perawatan di RSUD dr. Soedono Madiun, Maidi bersama istrinya diminta banyak istirahat.

“Disuruh banyak istirahat,” ungkap Maidi.

Baca juga: Kasus Covid-19 Melonjak, Wali Kota Madiun Matikan Lampu Jalan Pukul 8 Malam

Maidi memastikan kendati terkonfirmasi positif Covid-19, dirinya bersama istri dalam kondisi sehat.

Sekretaris Daerah Kota Madiun, Rusdiyanto yang dikonfirmasi terpisah menyatakan kondisi Wali Kota Madiun, Maidi dan istri hanya menjalani isolasi perawatan saja dan tidak mengenakan selang oksigen.

“Beliau sehat dan tidak dioksigen. Begitu pula dengan istrinya dalam kondisi sehat,” jelas Rusdiyanto.

Rusdiyanto mengatakan kemungkinan Wali Kota Madiun bersama istri terkonfirmasi positif Covid-19 lantaran padatnya acara.

Selain itu saat ini kondisi penambahan kasus positif sementara melonjak.

"Beliau banyak acara. Dan saat kasus Covid-19 lagi diatas (melonjak)," kata Rusdiyanto

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Anjlok dan Cold Storage Tak Memadai, Nelayan di Aceh Terpaksa Buang 3 Ton Ikan

Harga Anjlok dan Cold Storage Tak Memadai, Nelayan di Aceh Terpaksa Buang 3 Ton Ikan

Regional
Pilkada Banten 2024, Gerindra-Demokrat Ingin Lanjutkan KIM di Banten

Pilkada Banten 2024, Gerindra-Demokrat Ingin Lanjutkan KIM di Banten

Regional
Pengusaha Kerajinan Tembaga Boyolali Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Dibunuh

Pengusaha Kerajinan Tembaga Boyolali Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Dibunuh

Regional
Puncak Gunung Lewotobi NTT Hujan Deras, Warga Diimbau Waspadai Banjir Lahar

Puncak Gunung Lewotobi NTT Hujan Deras, Warga Diimbau Waspadai Banjir Lahar

Regional
Pagi Berdarah, Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri di Jalan Desa

Pagi Berdarah, Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri di Jalan Desa

Regional
Kapal Logistik dari Malaysia Karam di Perairan Kepulauan Meranti

Kapal Logistik dari Malaysia Karam di Perairan Kepulauan Meranti

Regional
SDN 52 Buton Terendam Banjir, Pagar Sekolah Terpaksa Dijebol

SDN 52 Buton Terendam Banjir, Pagar Sekolah Terpaksa Dijebol

Regional
Tantang Mahyeldi pada Pilkada Sumbar, Bupati Solok Daftar ke Nasdem

Tantang Mahyeldi pada Pilkada Sumbar, Bupati Solok Daftar ke Nasdem

Regional
Kemeriahan BBI BBWI dan Lancang Kuning Carnival di Riau, dari 10.000 Penari hingga Ratusan UMKM dan Ekonomi Kreatif

Kemeriahan BBI BBWI dan Lancang Kuning Carnival di Riau, dari 10.000 Penari hingga Ratusan UMKM dan Ekonomi Kreatif

Regional
Bersengketa di MK, Penetapan Kursi DPRD Bangka Belitung Tertunda

Bersengketa di MK, Penetapan Kursi DPRD Bangka Belitung Tertunda

Regional
Banjir Luwu, Korban Meninggal Jadi 10 Orang, 2 Masih Dicari

Banjir Luwu, Korban Meninggal Jadi 10 Orang, 2 Masih Dicari

Regional
Capaian Keuangan Sumsel, Nilai Ekspor 503,09 Juta Dollar AS hingga NTUP Naik 1,5 Persen 

Capaian Keuangan Sumsel, Nilai Ekspor 503,09 Juta Dollar AS hingga NTUP Naik 1,5 Persen 

Regional
Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Regional
Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Regional
Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com