Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perawat yang Dipukul Keluarga Pasien Minta Kasusnya Tetap Diproses Hukum, Ini Alasannya

Kompas.com - 27/06/2021, 15:02 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - Permintaan maaf yang dilakukan MR (25), pelaku pemukulan perawat di Puskesmas Pamengpeuk, Garut, Jawa Barat, tidak menghentikan proses hukum yang bersangkutan.

Informasi tersebut ditegaskan oleh kuasa hukum korban dan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kabupaten Garut, Risman Nuryadi, Sabtu (26/6/2021).

“Memang tidak ada pencabutan laporan, hanya surat pernyataan bahwa permohonan maaf disampaikan tertulis, pelaku juga buat video, dimaafkan sudah, tapi prosedur hukum tetap dilanjut,” katanya.

Baca juga: Kasus Perawat Dipukul Keluarga Pasien Tetap Diproses Hukum, walau Pelaku Minta Maaf

Alasan korban meminta kasus itu tetap diproses secara hukum diketahui juga karena adanya dukungan dari seluruh tenaga kesehatan di Garut.

Pasalnya, jika tindakan yang dilakukan pelaku dibiarkan, ditakutkan kasus serupa akan berulang dan tidak ada kepastian perlindungan bagi tenaga kesehatan.

Padahal, tenaga kesehatan merupakan garda terdepan dalam penanganan pandemi Covid-19.

“Saat ini para Nakes jadi garda terdepan penanganan Pandemi Covid, mereka harus dapat perlindungan hukum saat menjalankan tugasnya,” katanya.

Sementara itu, Kasatreskrim Polres Garut, AKP Dede Sopandi mengatakan pelaku saat ini sudah diamankan di Polsek Pamengpeuk.

Baca juga: Fakta Baru Kasus Keluarga Pasien Aniaya Perawat, Pelaku Ditangkap, tapi...

Atas perbuatan yang dilakukan itu, pihaknya berjanji akan memproses kasus tersebut sesuai ketentuan yang berlaku.

“Saat ini pelaku di Polsek untuk selanjutnya diproses sesuai hukum yang berlaku, pelaku akan dikenakan pasal 352 dengan ancaman maksimal 2 tahun 8 bulan,” jelas Dede.

Penulis : Kontributor Garut, Ari Maulana Karang | Editor : Aprillia Ika

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggaran Inpres Jalan Daerah Kalbar Belum Cair, Komisi V DPR Undang Kementerian PUPR Rapat

Anggaran Inpres Jalan Daerah Kalbar Belum Cair, Komisi V DPR Undang Kementerian PUPR Rapat

Regional
Kasus Dugaan Korupsi RSUD Sumbawa Jilid II Naik Penyidikan, Ada Potensi Tersangka Lebih dari Satu

Kasus Dugaan Korupsi RSUD Sumbawa Jilid II Naik Penyidikan, Ada Potensi Tersangka Lebih dari Satu

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 26 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 26 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Berawan

Regional
'Justice For Afif...'

"Justice For Afif..."

Regional
Industri Tekstil Jateng Terpuruk, Dipicu Bahan Baku Sulit dan Permintaan Loyo

Industri Tekstil Jateng Terpuruk, Dipicu Bahan Baku Sulit dan Permintaan Loyo

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 26 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 26 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 26 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 26 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 26 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 26 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Regional
[POPULER REGIONAL] Sosok Bupati Belu Perjuangkan Pengobatan Gratis | Soal Pejabat di Semarang Titip Anak di PPDB

[POPULER REGIONAL] Sosok Bupati Belu Perjuangkan Pengobatan Gratis | Soal Pejabat di Semarang Titip Anak di PPDB

Regional
Soal Pilkada Solo, Muhammadiyah Netral tapi Punya Kriteria Pemimpin

Soal Pilkada Solo, Muhammadiyah Netral tapi Punya Kriteria Pemimpin

Regional
Gunung Gandang Dewata, Puncak Tertinggi di Sulawesi Barat

Gunung Gandang Dewata, Puncak Tertinggi di Sulawesi Barat

Regional
Dampak Cuaca Buruk, Petambak Udang di Kebumen Panen Lebih Awal

Dampak Cuaca Buruk, Petambak Udang di Kebumen Panen Lebih Awal

Regional
Terungkap Motif Pria Bacok Pacar Anaknya hingga Tewas, Sakit Hati Putrinya Dilecehkan

Terungkap Motif Pria Bacok Pacar Anaknya hingga Tewas, Sakit Hati Putrinya Dilecehkan

Regional
Malam Ini Gunung Lewotobi Laki-laki Meletus Lagi, Semburkan Abu Tebal 900 Meter

Malam Ini Gunung Lewotobi Laki-laki Meletus Lagi, Semburkan Abu Tebal 900 Meter

Regional
Sejarah Kabupaten Semarang

Sejarah Kabupaten Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com